Advertisement

Ini 3 Alasan Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20, Potensi Konflik Besar

Hesti Puji Lestari
Selasa, 04 April 2023 - 17:27 WIB
Bhekti Suryani
Ini 3 Alasan Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20, Potensi Konflik Besar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat menolak timnas Israel untuk datang ke Piala U-20. Setelah statemen ini muncul, maka FIFA langsung mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah di Piala U-20. - ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, SOLOGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memiliki tiga alasan menolak timnas Israel main di Piala Dunia U-20.

Ribut-ribut penolakan Ganjar Pranowo terhadap timnas Israel di Piala Dunia U-20 masih berlanjut. Pernyataan Gubernur Jateng tersebut viral karena dianggap menjadi penyebab batalnya RI jadi tuan rumah di ajang tersebut.

Advertisement

Akan tetapi dalam wawancara bersama Najwa Shihab, Ganjar mengatakan tidak pernah sekalipun berniat membatalkan event akbar tersebut.

Sejauh ini, niatnya hanyalah memberi pandangan lain tentang potensi-potensi konflik yang mungkin akan terjadi jika Israel tetap bermain di Indonesia.

Pada masalah ini, fokus utama Ganjar bukanlah pada penyelenggaraan ajang olahraga terakbar no.2 dunia tersebut tapi soal keterlibatan timnas Israel.

Kepada Najwa Shihab, Ganjar dengan tegas mengatakan ada tiga landasan yang membuatnya berkeras menolak keikutsertaan Israel.

1. Komitmen Indonesia soal Perdamaian Dunia

Menurut Ganjar Pranowo, Indonesia memiliki komitmen tentang perdamaian dunia, termasuk apa yang terjadi dengan Palestina.

Komitmen Indonesia tentang perdamaian dunia ini disebutnya sudah menjadi kontrak sosial bahwa "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan".

Kontrak sosial ini, menurut Ganjar, sudah konsisten dilakukan sejak Bung Karno hingga Jokowi. Jadi jika dia tidak bersuara, maka dia telah melanggar kontrak sosial tersebut.

"Kan kita punya komitmen ya, komitmen untuk ikut dalam perdamaian dunia. Khususnya mendukung Palestina. Itu menjadi kontrak sosial kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, dan tentu saja ada politik luar negeri kita yang bebas aktif, aktif dalam perdamaian dunia," kata Ganjar.

2. Empiris muncul, Israel membutikan jika mereka "tak pantas"

Ganjar juga menyinggung empiris atau kejadian yang muncul tak lama setelah pernyataannya tentang Israel menjadi viral. Dalam hal ini, Ganjar mengambil insiden gas air mata yang ditembakkan Israel saat Palestina menggelar kompetisi sepak bola. "Empirisnya muncul, yang paling baru, tak lama setelah statmen saya keluar, sepak bola di palestina aja ditembak gas air mata oleh Israel.

Di Israel pemerintahnya sangat kanan," kata Ganjar. Insiden yang terjadi di Palestina ini membuat Ganjar semakin yakin jika potensi konfliknya juga tinggi jika Israel main di Indonesia. "Itu artinya potensi konflik juga tinggi di sini," imbuhnya. Seperti diketahui, pada Kamis 20 Maret 2023, pasukan Israel menembakkan gas air mata di dalam Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di jalan Dahiat al-Barid di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur.

BACA JUGA: Stadion Mandala Krida Dikategorikan Rusak Berat, Akan Diberi Rp95 Miliar untuk Renovasi

3. Diatur dalam Permenlu

Sementara alasan ketiga berkaitan dengan aturan. Ganjar menyebut jika hubungan antara Indonesia dan Israel sudah diatur dalam Permenlu No.2 tahun 2019. "Pemenlu no 3 tahun 2019, tentang panduan hubungan luar negeri (dalam hal ini Israel) dengan pemerintah daerah. Gak boleh bendera, gak boleh lagu kebangsaan," imbuh Ganjar.

Mengacu pada alasan ini, Ganjar Pranowo mencoba membawa sudut pandang lain yang harus dipertimbangkan pemerintah sebelum menghelat Piala Dunia U-20 yang di dalamnya ada Israel. Jika memang pemerintah RI memaklumi keikutsertaan Israel, Ganjar mengatakan jika politik luar negeri RI mungkin harus didiskusikan kembali. "Apa jangan-jangan masalahnya politik luar negeri kita, kalau begitu mari kita duduk, kita undang tokoh politik dan tokoh agama agar kemudian itu menjadi konsensus dari bangsa untuk menyikapi itu," ujar Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Sosialisasikan Program Kampung Hijau

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement