Advertisement
Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Amerika Serikat kini menjadi pemasok minyak mentah terbesar ke Uni Eropa setelah negara-negara Eropa mengurangi impor dari Rusia.
Dilansir dari CNN International pada Rabu (29/3/2023), data Eurostat mencatat 18 persen dari impor minyak mentah Uni Eropa berasal dari AS per Desember 2022.
Advertisement
Rusia sebelumnya merupakan pemasok utama minyak mentah di blok tersebut dengan pangsa 31 persen dari total impor hingga akhir Januari 2022. Sementara itu, AS berada jauh di urutan kedua dengan pangsa maksimum sebesar 13 persen.
Akibat invasi moskow ke Ukraina pada Februari 2022, hal ini menyebabkan pergolakan pasokan energi Eropa. Negara-negara Uni Eropa juga memangkas impor energi Rusia, dan menjatuhkan sanksi pada ekspor minyak dan batu bara dari negara tersebut.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, sebenarnya minyak mentah Amerika Serikat sudah mengalami peningkatan. Namun, sanksi yang dikenakan pada sektor energi Rusia memaksa pembeli Eropa untuk mencari sumber alternatif.
Kemudian, pada Februari 2022 ketika Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, Uni Eropa kemudian mengimpor sebesar 63,9 juta barel minyak dari Rusia, yakni mewakili 33 persen dari total impor.
Pada Mei 2022, impor minyak Uni Eropa dari Rusia kemudian turun menjadi sekitar 24,2 juta barel, dan menyumbang sekitar 12 persen dari impor minyak Uni Eropa.
Impor minyak Rusia ke Uni Eropa relatif stabil di sekitar level tersebut hingga September 2022, ketika impor mulai menurun.
Pada Desember 2022, impor minyak Rusia kemudian mengalami penurunan menjadi 7,6 juta barel, yakni mewakili sekitar 4 persen dari total impor minyak Uni Eropa, dan kurang dari seperempat jumlah yang diimpor dari Amerika Serikat.
Impor minyak Rusia dari Uni Eropa kemungkinan akan terus mengalami penurunan, mengingat adanya sanksi Uni Eropa termasuk larangan minyak mentah Rusia diangkut melalui laut.
Rusia juga memberlakukan batasan harga yang melarang pengirim, pialang asuransi dan perusahaan lain, untuk menyediakan layanan mereka jika minyak dibeli lebih dari US$60 per barel.
Dikutip dari Yahoo Finance (29/3/23), impor minyak mentah dari Norwegia juga naik menjadi hampir 32,9 juta barel pada bulan Desember, menyumbang 17 persen dari impor minyak Uni Eropa, meningkat 7 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
Advertisement

Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Sita Uang Rp479 Miliar Terkait Korupsi Duta Palma
- Puluhan Preman di Serang Diringkus Polisi, Paling Banyak Anggota Ormas
- Jawa Barat dan Riau Jadi Pilot Project Zero ODOL
- Pegadaian Edukasi Pegawai Istana Kepresidenan soal Investasi Emas
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
Advertisement