Advertisement
Lebaran 2023 Tanggal Berapa? Muhammadiyah dan NU Diperkirakan Berbeda

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hari Raya Lebaran Idulfitri 1444H/2023 M diperkirakan akan berlangsung di tanggal yang berbeda bagi Muhammadiyah, NU, dan pemerintah.
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, perbedaan Idulfitri tersebut bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, melainkan karena perbedaan kriteria.
Advertisement
Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama itu menuturkan, pada 20 April 2023, akan terjadi gerhana matahari di Indonesia. Gerhana matahari tersebut bisa dianggap sebagai ijtimak atau konjungsi yang teramati. Namun, itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru hijriyah.
BACA JUGA : DIY Kerahkan Tim Reaksi Cepat untuk Antisipasi Bencana saat Mudik Lebaran 2023
Pasalnya secara hukum, dasar penetapan bulan baru hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib. “Nah, posisi bulan pada saat maghrib 20 April yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda,” kata Thomas Djamaluddin, dikutip Minggu (26/3/2023).
Perlu diketahui, terdapat dua kriteria yang digunakan untuk menentukan posisi bulan ketika memasuki bulan baru hijriyah.
Kriteria pertama yaitu wujudul hilal di mana bulan lebih lambat terbenam daripada matahari, dan kedua, kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang mana posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Menurut kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah ialah pada saat magrib bulan telah di atas ufuk. Atas dasar itulah, Muhammadiyah kemungkinan mengumumkan Idulfitri jatuh pada 21 April 2023.
Adapun, untuk NU, Persis dan pemerintah, penetapan 1 Syawal dilakukan berdasaran kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, yaitu jika wilayah yang pada saat maghrib posisi bulan telah memenuhi kriteria baru MABIMS yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
BACA JUGA : Cuti Bersama Lebaran 2023 Ditambah, Buruh: Perlu Dikaji
Artinya, kata dia, menurut kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal. Untuk itu, awal Syawal atau Idulfitri pada kalender NU, Persis, dan Pemerintah ditetapkan pada hari berikutnya, yakni 22 April 2023.
Kendati demikian, kepastian jatuhnya 1 Syawal 1444H atau Ramadan 2023 akan diumumkan setelah sidang itsbat pada 29 Ramadan atau 20 April 2023. “Kepastiannya kita tunggu pengumuman Pemerintah setelah sidang itsbat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 2 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement