Advertisement
PDIP Jatim Tolak Timnas Israel U-20 Main di Surabaya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) menolak Tim Nasional (Timnas) Israel berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jatim dalam rangka ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Sebagai informasi, Stadion Gelora Bung Tomo bersama Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung) Stadion Manahan (Surakarta), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) memang disiapkan untuk jadi venue Piala Dunia U-20 Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA : Piala Dunia U-20 2023: Gubernur Wayan Koster Tolak Timnas Israel Main di Bali
Meski begitu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah menyatakan penolakan delegasi Israel untuk bertanding di wilayah Jatim. Said pun menginstruksikan kepada Fraksi PDIP di DPRD Jatim untuk menyatakan hal serupa kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Menginstruksikan kepada Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim untuk menolak kehadiran delegasi dari Israel pada Piala Dunia U 20 di Jawa Timur. Penolakan itu perlu disampaikan secara terbuka dan tertulis kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur,” jelas Said dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (23/3/2023).
Dia menjelaskan, sikap PDIP Jatim ini berdasarkan komitmen solidaritas terhadap perjuangan Palestina melawan penjajahan Israel. Menurutnya, sikap ini sejalan dengan kebijakan presiden pertama, Soekarno alias Bung Karno.
Said mencontohkan, pada 1957 Indonesia lolos babak kualifikasi Piala Dunia 1958 setelah Taiwan mengundurkan diri. Babak play off, Australia juga mengundurkan diri. Akibatnya Timnas Indonesia harus menghadapi Timnas Israel.
BACA JUGA : Jadwal Lengkap Piala Dunia U-20 2023: Indonesia Main di GBK Selama Fase Grup
“Saat akan menghadapi Timnas Israel, PSSI meminta pertandingan dilakukan ditempat yang netral, namun permintaan ini ditolak oleh FIFA. Atas kebijakan ini, Timnas Indonesia menyatakan mengundurkan diri dalam menghadapi Timnas Israel,” jelasnya.
Begitu juga saat Indonesia jadi tuan rumah Asian Games 1962. Saat itu, pemerintah tak mengeluarkan visa kedatangan delegasi Israel. Akibatnya, Indonesia lebih memilih membayar denda ke Komite Olimpiade Dunia daripada menerima delegasi Israel.
“Sikap Presiden Soekarno di atas sebagai cermin konsistensi Indonesia dalam melawan dan menghapuskan segala bentuk penjajahan, dan kolonialisme dibuka bumi,” ucapnya.
Sebelumnya, keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia ini sudah memicu perdebatan. Bahkan, Gubernur Bali I Wayan Koster juga mengirimi surat ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, menyatakan penolakan Bali dijadikan salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 gara-gara keikutsertaan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement