Advertisement
Sekolah Dihujani Abu Merapi, Siswa SDN 2 Tlogolele Boyolali Tetap Masuk

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terdekat dengan Gunung Merapi, SDN 2 Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, tetap berjalan kendati sekolah itu masih penuh abu vulkanik sisa erupsi Gunung Merapi, Senin (13/3/2023).
BACA JUGA: Abu Merapi Tidak Turun di Jogja
Advertisement
Seperti diketahui, Merapi memuntahkan awan panas dan abu vulkanik sejak Sabtu (11/3/2023) yang mengakibatkan kawasan Tlogolele yang berada di lereng gunung itu terkena hujan abu. Meski aktivitas Merapi berangsur menurun, sisa abu vulkanik masih tampak di halaman sekolah yang hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut, Senin.
Abu vulkanik masih tersisa di genting gedung dan halaman sekolah. Debu-debu juga masih terlihat berterbangan di sekitarnya. Aktivitas belajar mengajar di sekolah dilaksanakan untuk kelas III, IV, dan V.
Kemudian untuk siswa kelas VI melaksanakan try out ujian tingkat kabupaten di sekolah. Sedangkan kelas I dan II melaksanakan KBM di rumah. Wali Kelas VI SDN 2 Tlogolele, Rajiv Nasr Sidiq, mengungkapkan sekitar 77 siswa masuk sekolah untuk KBM dan try out.
“Untuk kelas I memang kami persilakan belajar di rumah karena yang pertama ruangannya dipakai. Kedua, faktor keamanan, mereka masih sulit untuk dikasih tahu,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com-Jaringan Harianjogja.com, di SDN 2 Tlogolele, Senin (13/3/2023).
Rajiv mengungkapkan hujan abu vulkanik Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, terakhir pada Minggu (12/3/2023). Pada Senin, abu vulkanik yang tersisa masih ada dengan ketebalan sekitar 0,5 sentimeter (cm).
Walaupun aktivitas KBM normal, Rajiv mengungkapkan abu-abu vulkanik yang tersisa tetap mengganggu para siswa dan guru. Ssiswa diwajibkan memakai masker. Sekolah juga menyediakan masker bagi siswa yang tidak membawa dari rumah. “Masker kami juga dapat dari pemerintah, jadi kami bagikan ke masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan siswa tidak diperkenankan bermain di luar kelas karena masih banyak abu di halaman sekolah. “Rencananya juga misal biasanya pulang pukul 12.00 WIB siang, hari ini kemungkinan pulang lebih awal,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu siswa Kelas IV SDN 2 Tlogolele, Selo, Boyolali, Dimas Agung Nugroho, mengungkapkan saat tidak ada hujan abu Merapi, ia biasanya berangkat sendiri ke sekolah. Namun, pada hari pertama sekolah setelah hujan abu ia diantar dan jemput orang tuanya.
“Saya enggak takut sekolah, karena sudah pakai masker. Jadi sekolah seperti biasa, ini tidak mengganggu,” ujarnya. Ia mengungkapkan ini adalah kali ketiga ia merasakan hujan abu namun kali ini abunya paling tebal.
Walaupun begitu, orang tuanya tetap memberitahunya bahwa keadaan aman sehingga dia tidak takut. “Di rumah juga pakai masker untuk keamanan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Maldina Sumut
Advertisement