Advertisement

Susu untuk Bayi Paling Dibutuhkan di Area Pengungsian Kebakaran Plumpang

Newswire
Minggu, 05 Maret 2023 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Susu untuk Bayi Paling Dibutuhkan di Area Pengungsian Kebakaran Plumpang Kondisi di posko penyembuhan trauma terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Sejumlah korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang mengungsi di RPTRA Rasela menyebutkan belum ada bantuan susu formula untuk balita.

"Ini saya dibelikan tadi sama saudara di minimarket. Enggak bawa susu, mau pulang kan tidak dibolehin," kata Ratih, 36, salah satu pengungsi yang merupakan ibu dari balita berusia sembilan bulan saat ditemui di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

Advertisement

Ratih melihat ada kardus bertuliskan susu balita yang ditempatkan di posko, namun susu tersebut belum dibagikan ke korban. Walau rumahnya tidak dilalap api saat kebakaran terjadi, dia mengaku tidak diperbolehkan pulang karena kawasan tersebut sudah dijaga oleh polisi.

Padahal, dia ingin mengambil stok susu yang masih ada di rumahnya untuk sang anak. Senada dengan itu, Redina juga lebih banyak memberikan asupan makanan agar anaknya yang berusia 1 tahun tidak kelaparan. "Ya disuapi saja sama nasi sama ayam dan kuah mi instan. Susunya belum dikasih-kasih, tadi saya lihat sih ada kardusnya, cuma belum dibagikan," katanya.

BACA JUGA: Kebakaran Depo Plumpang: 1.085 Orang Mengungsi

Pengelola RPTRA Rasela, Andi Tendru mengatakan, selain susu, pihaknya juga belum menerima obat-obatan. "Kekurangan logistik ini obat-obatan ya, kami belum terima dari kemarin. Hanya seperti minyak kayu putih saja, tetapi obat seperti sakit kepala belum ada," katanya.

Andi mengaku belum diberikannya bantuan obat-obatan karena letak RPTRA Rasela, salah satu posko pengungsian kebakaran, berdekatan dengan Puskesmas Kelurahan Rawabadak Selatan.

Hingga Minggu, Posko RPTRA Rasela mencatat jumlah pengungsi mencapai 300 orang, antara lain terdiri dari 131 dewasa, 65 anak-anak, 46 orang lansia, 32 balita dan sisanya ibu hamil, serta disabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tarif Parkir Dua Pantai di Gunungkidul Berbeda, Dishub: Perlu Ada Pembinaan Juru Parkir

Gunungkidul
| Kamis, 26 Desember 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement