Advertisement

Cita-Cita Jokowi Pertumbuhan Ekonomi Melejit 7 Persen Kini Tinggal Mimpi

Wibi Pangestu Pratama
Selasa, 21 Februari 2023 - 16:47 WIB
Bhekti Suryani
Cita-Cita Jokowi Pertumbuhan Ekonomi Melejit 7 Persen Kini Tinggal Mimpi Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Paripurna MPR-RI, di Jakarta, Jumat (14/8/2015) pagi. - Setkab.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2024 paling tinggi 5,7 persen. Keputusan tersebut memupuskan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa dalam masa pemerintahannya ekonomi dapat melejit hingga mencapai 7 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan asumsi dasar ekonomi makro pada 2024. Tema Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Advertisement

Dalam asumsi dasar itu pemerintah mematok berbagai indikator perekonomian untuk 2024, seperti target inflasi di rentang 1,5 persen—3,5 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di 14.800—15.400. Pemerintah pun tercatat mematok target pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

BACA JUGA: Pemotor Terseret Tronton Sejauh 6 Meter di Ring Road Selatan Bantul

"Indikasinya di 2024 proyeksi pertumbuhan ekonomi di 5,3 persen hingga 5,7 persen," ujar Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/2/2023).

Penetapan asumsi makro 2024, khususnya target pertumbuhan ekonomi, secara tak langsung memupuskan cita-cita Jokowi agar dalam masa pemerintahannya ekonomi Indonesia dapat mencapai 7 persen.

Selama masa pemerintahannya berjalan hampir genap dua periode, pertumbuhan ekonomi bergerak stagnan di kisaran 5 persen, kecuali saat pandemi Covid-19 merebak.  

"Ke depan, saya meyakini bahwa ekonomi kita bisa tumbuh di atas 7 persen, dengan catatan iklim investasi beserta regulasinya itu betul-betul terbuka dan memberikan kesempatan untuk investor lokal bergerak menciptakan pertumbuhan ekonomi," ujar Jokowi pada Juni 2014.

Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, rata-rata pertumbuhan ekonomi adalah 5,03 persen. Laju pertumbuhan ekonomi pada 2014 hingga 2018 membentang dari 4,88 persen—5,17 persen, sehingga cita-cita 7 persen belum terlaksana.

Memasuki periode kedua, pemerintahan Jokowi membuka pertumbuhan ekonomi 2019 di 5,02 persen, sedikit lebih kecil dari rata-rata pertumbuhan ekonomi pada periode pertama. Namun, setelah itu perekonomian menghadapi tantangan karena Covid-19 yang merebak dan menyebabkan pandemi.

Pada 2019—2022, laju pertumbuhan ekonomi terbentang dari minus 2,07 persen pada 2020 hingga 5,31 persen pada 2022. Perekonomian mampu pulih ke tren 5 persenan setelah sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa target pertumbuhan ekonomi 2023 berada di 5,1 persen—5,3 persen. Target itu cenderung moderat apabila dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu.

Apabila menggunakan asumsi tertinggi dari prognosa 2023 dan 2024, rata-rata pertumbuhan ekonomi pada 2019—2024 berada di 4,59 persen. Angkanya lebih kecil dari rata-rata pertumbuhan ekonomi periode pertama Jokowi, meskipun dapat dipahami karena adanya pandemi Covid-19.

Perkiraan itu membuat harapan Jokowi agar pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada masa pemerintahannya hampir pasti tidak tercapai. Namun, bukan tidak mungkin kinerja itu terjadi pada masa pemerintahan selanjutnya, meskipun dalam waktu lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dishub DIY Buat Skema Jalur Utama dan Alternatif Masuk DIY Saat Mudik Lebaran 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement