Advertisement
Beredar Video Pilot Susi Air Disandera, Anggota KKB Bilang Begini...
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pihaknya masih mencari jalan keluar untuk menyelamatkan pilot Susi Air PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens, yang hingga saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Apabila sebelumnya pihaknya mengatakan bahwa sang pilot melarikan diri, kini ia mengetahui bahwa Philips masih menjadi tawanan.
Advertisement
Media sosial pun kini dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan KKBberada di sebelah pesawat Susi Air yang terbakar.
Dalam video tersebut salah satu anggota mengatakan bahwa tidak boleh ada pesawat yang terbang dan akan membawa sang pilot sebagai sanderaan.
"Semua negara tidak mengakui Papua, hanya ingin menikmati (kekayaan) Papua. Tapi tidak pernah mengakui (kemerdekaan) Papua," kata salah satu anggota KKB, dikutip dari video yang dibagikan oleh akun Instagram @info_tetangga pada Selasa (15/2/2023).
Video lain juga menunjukkan bahwa Kapten Philips berada di tengah kelompok KKB menggunakan celana pendek dan jaket jeans.
Baca juga: Demi Lindungi Masyarakat, Jaksa Tuntut Eks Wali Kota Jogja Tak Bisa Dipilih dalam Pemilu
Ia dikelilingi sejumlah pasukan KKB bersenjata api dan panah. Dijadikan sandera, ia mengatakan bahwa nyawanya mungkin terancam.
"Kelompok Papua menangkap saya untuk Papua Merdeka," kata Philips dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Philips kemudian meminta agar militer Indonesia pulang dan tidak menyerang KKB Papua.
"Kami tangkap pilot dari Parau dan kami bawa pilot ini karena Indonesia tidak pernah mengaku kemerdekaan Papua Merdeka. Jadi kami tangkap karena semua negara harus buka negara untuk Papua Merdeka," kata anggota KKB yang ada di sebelah Kapten Philips.
Dirinya kemudian menyinggung soal masyarakat yang ikut tutup mata bersama pemerintah karena tak mengakui Papua Merdeka.
"Semua negara kerja di Freeport semua tutup mata, kerja di Sorong, hasil bumi untuk Papua, tutup mata," lanjutnya.
Pernyataan pemerintah
Menanggapi beredarnya video tersebut, pemerintah pun mencoba menyiapkan strategi untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keaman (Polhukam) Mahfud MD mengungkap akan melakukan pendekatan persuasif dan mengutamakan keselamatan sandera tersebut.
"Karena yang diutamakan adalah keselamatan sandera," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam video statement, Selasa (14/2/2023).
Pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan pemerintah Selandia Baru untuk memantau dan mempercepat penanganan pembebasan sandera Philps Mark Merthens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Digelontor Danais Rp2,57 Miliar, 4 Kalurahan di Menoreh Ini Bakal Bangun Instalasi Air Bersih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
- Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
- Jokowi Siapkan Rancangan Kerja untuk Prabowo, Begini Detailnya
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
- Bawa Sabu-Sabu 5 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi, Penumpang Pesawat Diamankan Petugas Bandara Soetta
Advertisement
Advertisement