Advertisement
Kasus Gagal Ginajal Akut, DPR: Ini Kelalaian Kemenkes dan BPOM!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Komisi IX DPR RI akan memanggil pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) seusai adanya temuan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta.
Anggota Komisi IX dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati mengatakan pemanggilan tersebut dilakukan seusai kedua pihak dianggap lalai dalam melakukan pengawasan terhadap perkembangan kasus gagal ginjal akut di Indonesia.
Advertisement
Terlebih kepada BPOM yang dinilai belum melakukan pengawasan secara maksimal dalam pengeluaran izin edar obat sirop, yang diketahui menjadi penyebab dari penyakit gagal ginjal akut. "Pekan ini kami akan rapat dengan Kemenkes dan juga akan rapat dengan BPOM," ujarnya, Senin (6/2/2023).
Adapun Komisi IX mendesak Kemenkes dan BPOM untuk segera melakukan investigasi terkait temuan kasus baru gagal ginjal akut, di mana sebelumnya tidak ada lagi kasus baru sejak Desember 2022.
BACA JUGA: Rektor UGM Bicara Soal Gagal Ginjal Akut
Hal ini sebagimana disampaikan oleh anggota Komisi IX lainnya, Irma Suryani.
Politisi Partai NasDem itu juga meminta BPOM untuk kembali menarik obat sirop dengan kandungan etilen glikol (EG) serta dietilen glikol (DEG) yang masih beredar di pasaran.
Menurutnya, BPOM harus memastikan bahwa seluruh merk obat yang dijual telah memperoleh izin edar resmi dari badan pengawas tersebut.
"Jangan sampai masih ada apotek yang menjual obat sirop yang mengandung dua cemaran, EG dan DEG ternyata belum ditarik," kata Irma, Senin (5/2/2023).
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan temuan baru gagal ginjal akut atipikal (GGAPA).
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menjelaskan kedua kasus tersebut pertama kali dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan tercatat sebagai satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek.
Dengan dilaporkannya dua kasus baru yang ditemukan di Jakarta, Kemenkes setidaknya telah mencatat 326 kasus gagal ginjal akut hingga Senin (5/2/2023). Ratusan kasus tersebut tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dari jumlah itu, 116 kasus telah dinyatakan sembuh dan 6 kasus lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSCM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Taspen Resmi Salurkan THR Pensiunan ASN per 22 Maret 2024
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
Advertisement
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Sejumlah Menteri dari Sri Mulyani hingga AHY Datangi Istana, Ini yang Dibahas bersama Jokowi
- Ini Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Terlibat Fraud Capai Rp2,5 Triliun
- Kejagung Beberkan Dugaan Korupsi Rp2,5 Triliun Libatkan 4 Perusahaan Penerima Kredit LPEI
- 4.200 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Pantura Demak dan Kudus
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
- Baku Tembak dengan OPM, Satu Prajurit TNI Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement