Advertisement
Deretan Pemilik Bisnis Konstruksi di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Adanya rencana pengembangan sejumlah infrastruktur memang tidak pernah lepas dari perhatian pemerintah dan peran perusahaan konstruksi.
BACA JUGA: Penyangga Tribun JIS Rubuh, Ini Sebabnya
Advertisement
Tingginya tingkat permintaan akan pembangunan fasilitas umum yang lebih advanced demi memenuhi mobilitas masyarakat, membuat sejumlah perusahaan konstruksi yang memiliki nama besar dan punya rekam jejak yang baik kian dicari oleh pasar.
Lantas, siapa saja para pemilik bisnis konstruksi yang pernah terlibat berbagai proyek besar di Tanah Air? Berikut ulasan Bisnis-Jaringan Harianjogja.com, selengkapnya :
1. PT Total Bangun Persada Tbk.
Melansir dari situs resminya, PT Total Bangun Persada Tbk. semula bernama PT Tjahja Rimba Kentjana pada tanggal 4 September 1970, hingga akhirnya pada awal tahun 1981, perusahaan yang yang bergerak di bidang bangunan dan konstruksi melakukan restrukturisasi dan mengubah namanya menjadi PT Total Bangun Persada.
Pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Total Bangun Persada Tbk (31-Dec-2022), yaitu, PT Total Inti Persada (pengendali) (56,50 persen) dan Ir. Djadjang Tanuwidjaja. (8,97 persen).
2. PT Tatamulia Nusantara Indah
Didirikan pada tahun 1984, PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah salah satu kontraktor umum, di mana kantor cabang di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Adapun, pada 2021 lalu melalui PT Ciputra Adibuana, anak usaha Ciputra Group menggandeng PT Tatamulia Nusantara Indah sebagai kontraktor dalam memulai pembangunan apartemen The Newton 2 yang terletak di kawasan Cipurta World 2 Jakarta.
3. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.
Mengutip dari situs resminya. Pada awalnya, Perseroan merupakan Divisi Kontraktor di PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
PT Pembangunan Jaya sendiri berdiri pada 1961 dengan misi membantu pemerintah DKI Jakarta mempercepat pembangunan di Ibu Kota Jakarta Raya.
Kini, perusahaan infrastruktur ini telah terintegrasi dengan kompetensi inti dalam sektor infrastruktur dan sektor konstruksi bangunan, perdagangan aspal dan bahan bakar gas cair (LPG), pabrikasi beton pracetak dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta jasa pemeliharaan.
4. PT Surya Semesta Internusa Tbk.
Perseroan didirikan pada 15 Juni 1971 dengan nama PT Multi Investments Limited, kemudian pada tahun 1995 bertransformasi menjadi PT Surya Semesta Internusa.
Bisnis utama SSIA adalah pengembangan kawasan industri & real estate, konstruksi serta perhotelan. SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada tanggal 27 Maret 1997.
5. Benjamin Arman Suriajaya dan Marseno Wirjosaputro, PT Nusa Raya Cipta
PT Nusa Raya Cipta, umumnya dikenal sebagai NRC, adalah salah satu kontraktor Indonesia terkemuka sejak 17 September 1975, sebagai kelanjutan dari PT National Roadbuilders & Construction Co yang didirikan oleh Benjamin Arman Suriajaya dan Marseno Wirjosaputro pada tanggal 25 November 1968.
PT. Nusa Raya Cipta adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), di mana perusahaan ini sempat ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km. Jalan tol tersebut telah beroperasi sejak Juni 2015.
Berdasarkan Keputusan RUPS No 53 Tanggal 24 Mei 2010, Johannes Suriadjaja menjadi Komisaris Utama. Sementara itu, berdasarkan Keputusan RUPS No 37 Tanggal 3 Mei 2018, Firman A. Lubis menjabat sebagai Komisaris Independen.
6. PT Suryacipta Swadaya
PT Suryacipta Swadaya (berdiri tahun 1990) adalah anggota dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), juga dikenal sebagai Surya Internusa Group. Melansir dari situs resminya, PT Suryacipta Swadaya berfokus pada pengembangan & pengelolaan, kawasan industri di Karawang, yang meliputi lahan Industri, ruang kantor untuk disewa, hingga ruang ritel untuk disewa.
Sementara itu, mereka juga tengah membangun smart city dan kawasan industri terpadu di Subang, mulai dari kavling industri, kavling komersial hingga perumahan.
7. BUMN
Pembangunan infrastruktur di Indonesia tak lepas dari peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, rata-rata perusahaan konstruksi milik BUMN telah go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun, beberapa perusahaan milik BUMN, yaitu PT Adhi Karya, PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemberangkatan 10 Calon Jemaah Haji Ilegal dari Bandara Soekarno-Hatta Digagalkan
- Merekam Mahasiswi Saat Mandi, Dokter PPDS di Jakarta Jadi Tersangka Kasus Pornografi
- Ratusan Tempat Pembuangan Sampah Terbuka di Indonesia Ditutup Paksa Pemerintah
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Potensi Zakat dan Wakap Tinggi, Menang Ingin Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat
- Antrean Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Ditarget Selesai pada Minggu
- Ridwan Kamil Resmi Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
Advertisement