Advertisement
Deretan Pemilik Bisnis Konstruksi di Indonesia
Pembangunan Tol Jogja Solo di Kartasura, Jawa Tengah, Selasa (20/9/2022). - JIBI/Bisnis.com/Himawan L Nugraha
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Adanya rencana pengembangan sejumlah infrastruktur memang tidak pernah lepas dari perhatian pemerintah dan peran perusahaan konstruksi.
BACA JUGA: Penyangga Tribun JIS Rubuh, Ini Sebabnya
Advertisement
Tingginya tingkat permintaan akan pembangunan fasilitas umum yang lebih advanced demi memenuhi mobilitas masyarakat, membuat sejumlah perusahaan konstruksi yang memiliki nama besar dan punya rekam jejak yang baik kian dicari oleh pasar.
Lantas, siapa saja para pemilik bisnis konstruksi yang pernah terlibat berbagai proyek besar di Tanah Air? Berikut ulasan Bisnis-Jaringan Harianjogja.com, selengkapnya :
1. PT Total Bangun Persada Tbk.
Melansir dari situs resminya, PT Total Bangun Persada Tbk. semula bernama PT Tjahja Rimba Kentjana pada tanggal 4 September 1970, hingga akhirnya pada awal tahun 1981, perusahaan yang yang bergerak di bidang bangunan dan konstruksi melakukan restrukturisasi dan mengubah namanya menjadi PT Total Bangun Persada.
Pemegang saham yang memiliki 5 persen atau lebih saham Total Bangun Persada Tbk (31-Dec-2022), yaitu, PT Total Inti Persada (pengendali) (56,50 persen) dan Ir. Djadjang Tanuwidjaja. (8,97 persen).
2. PT Tatamulia Nusantara Indah
Didirikan pada tahun 1984, PT. Tatamulia Nusantara Indah adalah salah satu kontraktor umum, di mana kantor cabang di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Adapun, pada 2021 lalu melalui PT Ciputra Adibuana, anak usaha Ciputra Group menggandeng PT Tatamulia Nusantara Indah sebagai kontraktor dalam memulai pembangunan apartemen The Newton 2 yang terletak di kawasan Cipurta World 2 Jakarta.
3. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk.
Mengutip dari situs resminya. Pada awalnya, Perseroan merupakan Divisi Kontraktor di PT Pembangunan Jaya, yang kemudian menjadi badan hukum tersendiri pada 23 Desember 1982 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.
PT Pembangunan Jaya sendiri berdiri pada 1961 dengan misi membantu pemerintah DKI Jakarta mempercepat pembangunan di Ibu Kota Jakarta Raya.
Kini, perusahaan infrastruktur ini telah terintegrasi dengan kompetensi inti dalam sektor infrastruktur dan sektor konstruksi bangunan, perdagangan aspal dan bahan bakar gas cair (LPG), pabrikasi beton pracetak dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta jasa pemeliharaan.
4. PT Surya Semesta Internusa Tbk.
Perseroan didirikan pada 15 Juni 1971 dengan nama PT Multi Investments Limited, kemudian pada tahun 1995 bertransformasi menjadi PT Surya Semesta Internusa.
Bisnis utama SSIA adalah pengembangan kawasan industri & real estate, konstruksi serta perhotelan. SSIA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan menjadi perusahaan publik pada tanggal 27 Maret 1997.
5. Benjamin Arman Suriajaya dan Marseno Wirjosaputro, PT Nusa Raya Cipta
PT Nusa Raya Cipta, umumnya dikenal sebagai NRC, adalah salah satu kontraktor Indonesia terkemuka sejak 17 September 1975, sebagai kelanjutan dari PT National Roadbuilders & Construction Co yang didirikan oleh Benjamin Arman Suriajaya dan Marseno Wirjosaputro pada tanggal 25 November 1968.
PT. Nusa Raya Cipta adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), di mana perusahaan ini sempat ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 km. Jalan tol tersebut telah beroperasi sejak Juni 2015.
Berdasarkan Keputusan RUPS No 53 Tanggal 24 Mei 2010, Johannes Suriadjaja menjadi Komisaris Utama. Sementara itu, berdasarkan Keputusan RUPS No 37 Tanggal 3 Mei 2018, Firman A. Lubis menjabat sebagai Komisaris Independen.
6. PT Suryacipta Swadaya
PT Suryacipta Swadaya (berdiri tahun 1990) adalah anggota dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), juga dikenal sebagai Surya Internusa Group. Melansir dari situs resminya, PT Suryacipta Swadaya berfokus pada pengembangan & pengelolaan, kawasan industri di Karawang, yang meliputi lahan Industri, ruang kantor untuk disewa, hingga ruang ritel untuk disewa.
Sementara itu, mereka juga tengah membangun smart city dan kawasan industri terpadu di Subang, mulai dari kavling industri, kavling komersial hingga perumahan.
7. BUMN
Pembangunan infrastruktur di Indonesia tak lepas dari peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, rata-rata perusahaan konstruksi milik BUMN telah go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun, beberapa perusahaan milik BUMN, yaitu PT Adhi Karya, PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Sumber Air Minum dari Sumur Bor, BPKN Bakal Klarifikasi Aqua
- Jawa Tengah Bakal Memiliki KRL, Ini Bocoran Rutenya yang Dilalui
- Rahasia Menggandakan Kekayaan Ala Jeff Bezos
- Donald Trump Jadi Saksi Penandatanganan Damai Thailand dan Kamboja
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kotak Styrofoam di Prambanan Sleman
- Akbar dan Sefina Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng DIY 2025
- Pemkab Bantul Siapkan Pemulihan Pasar Seni Gabusan Pascakebakaran
- Berpolitik dengan Hati, Partai PADI Resmi Serahkan Mandat DPP DIY
- Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Okt
Advertisement
Advertisement



