Advertisement

Konsumsi BBM Bengkak karena Ketergantungan Kendaraan Pribadi

Wibi Pangestu Pratama
Rabu, 18 Januari 2023 - 00:37 WIB
Bhekti Suryani
Konsumsi BBM Bengkak karena Ketergantungan Kendaraan Pribadi Mobil pribadi antre masuk kapal untuk menyeberangi Selat Sunda di Pelabuhan Merak, Banten. - Antara/Sigid Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi membawa dampak besar terhadap konsumsi bahan bakar minyak atau BBM, termasuk BBM bersubsidi. Semestinya, anggaran subsidi lebih diarahkan pada pengembangan moda transportasi massal. 

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa 80 persen penggunaan BBM bersubsidi adalah untuk keperluan transportasi. Namun, ketergantungan terhadap kendaraan pribadi membuat penggunaan BBM itu menimbulkan masalah tersendiri.

Advertisement

Pemerintah menyampaikan bahwa BBM bersubsidi kerap salah sasaran, karena sebagian besar penggunanya bukan masyarakat tidak mampu. Menurutnya, hal itu turut dipengaruhi oleh layanan transportasi umum yang kurang baik, sehingga masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dan menyerap BBM bersubsidi.

"Buruknya layanan transportasi umum, [berpengaruh terhadap] pengguna sepeda motor meningkat,” ujar Djoko pada Selasa (17/12/2023).

BACA JUGA: Rasio Gini Penduduk Naik, Penduduk Desa dan Kota di DIY Makin Timpang?

Menurutnya, pada 2012 lalu sebanyak 93 persen BBM dihabiskan untuk kendaraan pribadi, yakni 40 persen untuk sepeda motor dan 53 persen untuk mobil. Kondisinya tidak jauh berbeda saat ini karena ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi masih tinggi.

Pengembangan transportasi publik menjadi sangat penting agar masyarakat dapat bermobilitas dengan mudah tanpa bergantung kepada kendaraan pribadi. Serapan BBM pun akan turut terpengaruh jika masyarakat banyak menggunakan transportasi publik.

Beralihnya penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum tidak terjadi dalam waktu singkat, karena perlunya pengembangan yang optimal dan merata. Namun, menurut Djoko, hal itu harus terus menjadi prioritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement