Advertisement
Disiapkan Lahan 4,4 Hektare untuk Relokasi Korban Gempa Cianjur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan pemerintah menyiapkan lahan seluas 4,4 hektare (ha) di dua kecamatan yang ada di Kabupatan Cianjur untuk merelokasi korban gempa yang rumahnya sudah tak layak huni.
BACA JUGA: Bantuan Gempa Cianjur Diduga Diselewengkan
Advertisement
Ma'ruf menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian PUPR bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan kawasan relokasi di Kecamatan Cilaku seluas 2,5 ha dan di Kecamatan Mande seluas 1,9 ha bagi masyarakat yang rumahnya berada di patahan sesar aktif Cugenang.
Sementara itu, untuk masyarakat yang rumahnya tidak berada di patahan sesar aktif Cugenang, pemerintah tidak akan memindahkan ke kawasan relokasi. Pasalnya, pemerintah akan tetap memberikan bantuan perbaikan rumah yang besarannya menyesuaikan dengan tingkat kerusakan.
"Sementara itu untuk penghunian warga di kawasan relokasi ini, akan dibuatkan Surat Keputusan (SK) oleh Bupati Cianjur. Diharapkan bisa secepatnya dilakukan," kata Ma'ruf dalam keterangan resminya, Rabu (4/1/2023).
Dijelaskan, pemerintah telah membangun hunian tetap (huntap) berupa rumah tahan gempa yang dibangun dengan menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha), bagi masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Alhamdulillah saat ini pembangunan rumah tahan gempa untuk masyarakat terdampak gempa, sudah ada 95 rumah yang selesai dari 200 rumah di kawasan relokasi yang berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur," ujar Wakil Presiden Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Cianjur.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto menerangkan, Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk memastikan pembangunan RISHA berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan RISHA dapat mencapai 80 unit pada akhir 2022.
Namun, Kementerian PUPR telah berhasil menuntaskan sebanyak 95 unit Risha di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang nantinya akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 di atas lahan seluas 2,5 ha, sedangkan di lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande akan dibangun 151 unit di atas lahan seluas 1,9 ha yang saat ini sudah terbangun 4 unit.
"Saat ini target pembangunan tahap pertama kami sudah melebihi target, sisanya pembangunan di tahap kedua ini kami optimis dapat selesai sesuai target pada pekan ketiga di Januari 2023 ini," kata Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement