Advertisement
Joe Biden Bantah Terkait Latihan Nuklir Bersama Korsel
Presiden AS Joe Biden berbicara di KTT G20 Bali di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11 - 2022). Dok. Biro Setpres RI.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah pernyataan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol soal latihan nuklir bersama AS-Korsel.
Sebelumnya, Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan pemerintahnya menginginkan peran yang lebih aktif dalam mengelola senjata atom di Semenanjung Korea.
Advertisement
Seorang reporter di Gedung Putih bertanya kepada Joe Biden, apakah AS membahas latihan nuklir bersama dengan Korea Selatan sekarang. Biden pun menjawab dengan gamblang.
BACA JUGA : Kim Jong-un Minta Korut Jor-Joran Bikin Senjata Nuklir
"Tidak," ujar Biden kepada wartawan tersebut seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (3/1/2022).
Sayangnya, Biden tidak merinci jawaban tersebut dan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak menanggapi permintaan untuk mengklarifikasi pernyataannya.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan kepada surat kabar Chosun Ilbo dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin bahwa saat ini senjata nuklir adalah milik AS sehingga pembagian intel, perencanaan, dan pelatihan harus dilakukan bersama.
Menurut Yoon Suk-yeol sikap AS tentang masalah ini cukup positif. Kantor Kepresidenan Korea Selatan membenarkan pernyataan tersebut. Di sisi lain, Kedutaan Besar AS di Seoul tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Senin, hari libur umum di Korea Selatan.
Yoon mengatakan bahwa strategi "payung nuklir" atau "pencegahan yang diperluas" tidak lagi meyakinkan publik sekarang karena Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir dan berbagai rudal untuk mengirimkan ke semenanjung Korea.
BACA JUGA : Rudal Korea Utara Diragukan Bisa Bawa Nuklir Sampai AS
Sejak terpilih sebagai Presiden Mei 2022, Yoon Suk-yeol telah berusaha menempatkan Korea Selatan di jalur kekuatan militer yang luar biasa melawan Korea Utara, yang telah meluncurkan sejumlah rudal yang bertentangan dengan resolusi PBB dan sedang mempersiapkan uji coba nuklir lainnya.
Selama akhir pekan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya pada 2023 untuk menahan tindakan permusuhan AS dan Korea Selatan setelah pertemuan partai yang hampir berlangsung selama seminggu.
Kim Jong Un hampir tidak meninggalkan celah untuk kembali ke pembicaraan perlucutan senjata yang telah lama terhenti, sebaliknya menyerukan “peningkatan eksponensial” persenjataan Pyongyang.
Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik jarak pendek pada hari terakhir tahun ini dan kemudian meluncurkan satu lagi beberapa jam setelah tahun baru dimulai, dalam unjuk kekuatan yang menantang yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut.
Pekan lalu, Korut mengirim lima drone melintasi perbatasan ke Korea Selatan yang mengganggu penerbangan di bandara utama untuk sementara waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Partisipasi Pemilos Kulonprogo 2025 Naik, 25.998 Siswa Berpartisipasi
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dosen UPNVY Teliti Strategi Kolaborasi Branding Kopi Banyuwangi
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol dan Pinjol Kini Sekolah Daring
- BGN: 690 SPPG Sudah Miliki Sertifikat SLHS
- Eks Bupati Sleman Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata
- Pesan Penting Presiden Prabowo di Hari Sumpah Pemuda
- Melawan Hoaks dan Ujaran Kebencian
- Pasokan Gas Murah untuk Industri Ditarget Terpenuhi 2027
Advertisement
Advertisement



