Advertisement

BMKG Ingatkan Ada Potensi Awan Cumulonimbus Ganggu Penerbangan hingga 2 Januari 2023

Rahmi Yati
Kamis, 29 Desember 2022 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
BMKG Ingatkan Ada Potensi Awan Cumulonimbus Ganggu Penerbangan hingga 2 Januari 2023 Awan cumulonimbus - en.wikipedia.org

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) yang berpotensi mengganggu penerbangan di Indonesia hingga 2 Januari 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya memetakan pertumbuhan awan CB tersebut terjadi sejak 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Advertisement

"Awan Cumulonimbus dengan presentase cakupan spasial maksimum antara 50 hingga 75 persen yang berpotensi mengganggu penerbangan selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di beberapa wilayah," katanya dalam konferensi pers daring, Kamis (29/12/2022).

Adapun, wilayah yang dimaksud antara lain Laut Andaman, Laut Suhu, Laut, Filipina, Samudra Pasifik utara Pulau Papua, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatra, Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Aru, Laut Arafuru, Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan sebagian kecil Pulau Papua.

Sementara itu, sambung Dwikorita, pihaknya juga memprediksi pertumbuhan awan CB dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen selama 7 hari di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Selat Sunda, Laut Jawa, Laut Timor, dan Teluk Carpentaria.

BACA JUGA: Luar Biasa! Penataan Wajah Kota Gunungkidul Tahap II Telan Anggaran Rp14 Miliar

"Untuk potensi ini kami telah dipimpin oleh Bapak Menteri Perhubungan mengkoordinasikan langkah-langkah mitigasinya," ujar Dwikorita.

Selain dengan Kementerian Perhubungan, dia menambahkan bahwa BMKG juga berkoordinasi dengan BNPB dan BRIN serta stakeholder lainnya untuk menyiapkan beberapa langkah antara lain menyiapkan pengaturan penerbangan dan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Adapun, TMC ini merupakan pendekatan atau teknik menurunkan hujan dengan menggunakan bahan semai natrium klorida (NaCl) yang diangkut dan ditebarkan ke bibit awan dengan menggunakan pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement