Advertisement

Waduh! Ekonom Prediksi Bunga Utang Indonesia Meroket jadi Rp470 Triliun

Wibi Pangestu Pratama
Selasa, 27 Desember 2022 - 15:17 WIB
Bhekti Suryani
Waduh! Ekonom Prediksi Bunga Utang Indonesia Meroket jadi Rp470 Triliun Ilustrasi utang luar negeri Indonesia - Bisnis / Himawan L Nugraha.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi pembayaran bunga utang Indonesia diperkirakan dapat mencapai Rp470 triliun pada 2023.

Dia mengatakan melonjaknya beban bunga utang akibat terpengaruh oleh pergerakan suku bunga dan nilai tukar serta respons atas tingginya utang pemerintah. Pada November 2022, posisi utang pemerintah mencapai Rp7.554,2 triliun. Anga tersebut bertambah hingga Rp635 triliun dari posisi awal tahun.

Advertisement

Dia menilai bahwa tingginya nilai utang dan dinamika perekonomian saat ini dapat memengaruhi nominal bunga utang. Pada 2023, diperkirakan bahwa pembayaran bunga utang akan berada di atas perhitungan awal pemerintah.

"Proyeksinya pemerintah akan membayar bunga utang Rp470 triliun, lebih tinggi dari alokasi belanja bunga utang APBN Rp441 triliun pada 2023," ujar Bhima pada Senin (27/12/2022).

BACA JUGA: Polisi Identifikasi Pembobol Rumah Jaksa KPK yang Tangani Kasus Haryadi Suyuti

Menurutnya, pemerintah dapat berada dalam kondisi yang sulit tahun depan. Apabila pemerintah menahan kenaikan bunga surat berharga negara (SBN), terdapat risiko arus modal keluar (capital outflow) yang melemahkan nilai tukar.

Di sisi lain, apabila pemerintah menaikkan bunga SBN maka akan memakan ruang fiskal untuk pembayaran bunga utang. Padahal, ruang fiskal itu seharusnya digunakan untuk stimulus ekonomi yang lebih efektif.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah terus menjaga pembiayaan utang dalam kondisi pasar keuangan yang volatil. Salah satu caranya dengan penyesuaian target penerbitan utang tunai melalui lelang pada kuartal IV/2022.

Dia tidak menampik adanya risiko pembengkakak beban bunga utang, seiring dengan peningkatan risiko depresiasi rupiah pada tahun depan. Namun, pemerintah menyatakan bahwa pengelolaan utang dan beban bunganya masih terkendali.

"Kami masih menjaga jatuh tempo utang kita yang rata-rata masih di atas 8 tahun," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bupati, Wakil Bupati hingga Lurah Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada 2024 di Kantor PDIP Bantul

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement