Advertisement
KA Argo Parahyangan Belum Akan Disuntik Mati
Sejumlah petugas mempersiapkan diri untuk pemberangkatan KA Sritanjung di Stasiun Lempuyangan, Jogja, Jumat (12/6/2020) pagi. - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih membahas soal nasib Kereta Api (KA) Argo Parahyangan ketika Kereta Cepat Jakarta–Bandung beroperasi pada Juni 2023.
BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal Setelah 38 Tahun
Advertisement
Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menegaskan bahwa dalam waktu dekat belum ada rencana untuk memberhentikan pengoperasian kereta rute Gambir–Bandung (PP) itu.
"Kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan Argo Parahyangan. KA itu masih berjalan, karena juga berbeda jalur dengan Kereta Cepat serta target masyarakat yang akan dilayani," tuturnya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Kamis (8/12/2022).
Risal juga menepis kabar bahwa rencana penutupan Argo Parahyangan guna mengalihkan penumpang ke Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Hal itu lantaran adanya perbedaan jalur dan pangsa pasar bagi masing-masing kereta.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api itu, adanya Kereta Cepat diprioritaskan untuk bisa mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi.
Harapannya, Kereta Cepat Jakarta–Bandung akan memiliki pangsa pasar baru dan berbeda dari moda lainnya.
"Akan timbul pasar-pasar baru sendiri yang signifikan menjadi calon captive bagi KCJB. Di situ akan membuat pasar baru, kan dia melewati daerah pusat pabrik dan perumahan," jelasnya.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya sempat menyebut KA Argo Parahyangan bisa dijadikan untuk angkutan barang.
Erick menuturkan bahwa ada kemungkinan KA Argo Parahyangan untuk disulap menjadi angkutan barang. Sementara itu, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Jakarta–Bandung akan bisa menggunakan Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
"Untuk kereta [Argo Parahyangan], kan bisa juga menjadi kereta barang. Karena, Indonesia tidak punya kereta barang, lalu untuk penumpangnya bisa pakai Kereta Cepat. Sinkronisasi ini yang memang harus dijalankan," ujarnya setelah Rapat Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).
Untuk diketahui, KA Argo Parahyangan berangkat dari Stasiun Gambir–Stasiun Bandung (PP) dengan tarif berkisar antara Rp100.000 sampai dengan Rp150.000.
Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta–Bandung akan melewati Stasiun Halim–Karawang–Padalarang–Tegalluar. Untuk mencapai Stasiun Bandung, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyiapkan kereta feeder dari Stasiun Kereta Cepat Padalarang untuk sampai ke Stasiun KAI Bandung.
Tarif Kereta Cepat Jakarta–Bandung rencananya akan sebesar Rp250.000 untuk jarak terjauh, dan Rp125.000 untuk jarak terdekat. Tarif itu akan berlaku tiga tahun pertama pascaoperasi, sebelum naik ke Rp350.000 untuk jarak terjauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kulonprogo Galang Donasi Rp465 Juta bagi Korban Bencana Sumatera
- Menteri Nusron Tegaskan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Pantai Baron dan Parangtritis 24 Desember Ini
- Libur Nataru, Kunjungan Wisata Gua Pindul dan Pantai Gunungkidul Naik
- Libur Natal 2025, Kunjungan Kopi Klotok di Sleman Naik 20 Persen
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 24 Desember 2025
- Menteri ATR/BPN Gandeng KPK Cegah Korupsi Layanan Pertanahan
Advertisement
Advertisement




