Advertisement

487 Juta Data Whatsapp Diduga Bocor? Begini Kata Meta

Khadijah Shahnaz Fitra
Senin, 28 November 2022 - 11:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
487 Juta Data Whatsapp Diduga Bocor? Begini Kata Meta Ilustrasi fitur WhatsApp terbaru - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Meta, induk dari Facebook, Instagram dan Whatsapp membantah adanya kebocoran 487 juta data pengguna WhatsApp dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Dilansir dari South China Morning, Sabtu (27/11/2022), sebelumnya ada artikel dari Cybernews, sebuah publikasi online berbasis penelitian melaporkan sebuah iklan telah muncul di forum komunitas peretasan terkenal pada 16 November yang menawarkan untuk menjual database 2022 yang berisi nomor ponsel 487 juta pengguna WhatsApp, yang dimiliki oleh raksasa teknologi Meta.

Advertisement

Seorang juru bicara Meta mengatakan laporan itu "spekulatif" dan berdasarkan "tangkapan layar yang tidak berdasar", menambahkan bahwa perusahaan tidak menemukan bukti kebocoran data pada sistem WhatsApp.

Dia menekankan perusahaan mengambil tuduhan tentang pelanggaran keamanan layanannya "sangat serius" dan telah mengambil langkah segera untuk melihat lebih lanjut klaim yang dibuat dalam artikel berita.

Baca juga: "Piknik Pesona" Buka JAFF 2022

Menurutnya, beberapa nomor telepon dalam laporan berita mungkin terkait dengan akun WhatsApp, tetapi tidak ada informasi pengguna lain.

"Kami tidak memiliki informasi tentang bagaimana seharusnya daftar nomor telepon dikumpulkan atau sejauh mana mereka berisi nomor telepon Hong Kong," kata juru bicara itu. Dia menambahkan, ada banyak cara untuk menyusun daftar nomor telepon online.

Adapun, laporan dari Cybernews, berupa tangkapan layar yang tampaknya diambil dari forum komunitas peretasan, menyebutkan bahwa kumpulan data tersebut diduga berisi data pengguna WhatsApp dari 84 negara, termasuk lebih dari 32 juta pengguna dari Amerika Serikat, termasuk dari Indonesia sebanyak 130.331.

Mesir adalah negara dengan jumlah nomor telepon terbesar yang diduga bocor yaitu mencapai 45 juta, sedangkan Italia berada di urutan kedua dengan jumlah mencapai 36 juta data pengguna yang diduga bocor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute Bus Trans Jogja, Cek di Sini, Jangan Salah Pilih

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement