Advertisement
Jokowi Dinilai Gunakan Relawan Untuk Lobi Politik Pilpres 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai akan menggunakan komunitas relawannya untuk melakukan lobi politik menjelang Pilpres 2024. Hal tersebut disampaikan oleh peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti.
Sebagai informasi, pada Sabtu (5/11/2022) Jokowi memanggil 18 komunitas relawannya ke Istana Bogor.
Advertisement
Aisah berpendapat, pertemuan tersebut bertujuan untuk menjaga agar relawannya solid dengan keinginan Jokowi. Apalagi, lanjutnya, Jokowi tidak bisa maju lagi dalam Pilpres 2024 sehingga para relawannya dapat pecah suara soal dukungan calon presiden (capres).
“Saya duga Jokowi melihat bahwa komunitas relawan harus dijaga eksistensinya agar ke depan bergerak dengan solid dan tentu sejalan dengan Jokowi. Oleh karena itu ada langkah pertemuan itu,” ujar Aisah kepada Bisnis, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Demokrat Bandingkan dengan SBY
Dia menjelaskan, komunitas relawan memiliki beberapa keuntungan dibanding partai politik (parpol) dalam hal lobi politik. Relawan, ujar Aisah, bisa menjadi sangat militan dan cenderung lebih cair dari parpol.
Aisah merasa Jokowi menyadari betul potensi tersebut sehingga orang nomor satu di Indonesia itu mengangkat para pentolan relawannya itu ke jajaran jabatan pemerintahan.
“Komunitas relawan dalam situasi ini menunjukkan peran politik yang meski tidak setara, tetapi mirip dengan partai politik,” jelasnya.
Menjelang 2024, Aisah menilai para relawan Jokowi cenderung masih solid di tataran elitenya. Mereka juga telah memiliki pengalaman dan basis struktur komunitas. Akibatnya, Jokowi tak akan menyia-nyiakan kekuatan dan modal politik relawannya untuk 2024.
Aisah pun tak heran ketika relawan Pro Jokowi (Projo) akan melakukan safari politik ke berbagai parpol, yang bertujuan melakukan lobi-lobi politik.
“Komunitas relawan ini kemudian bertemu dengan berbagai partai sebagai bagian dari terlibat dalam proses lobi-lobi politik, atau setidaknya mereka menggali kekuatan politik koalisi partai dan bakal calon menjelang pemilu ke depan,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Projo melakukan kunjung ke Kantor DPP Partai Golkar pada Senin (7/11/2022) malam. Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto turut menyambut kunjungan tersebut.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya akan melanjutkan safari politik ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (10/11/2022). Tak sampai situ, mereka juga berencana mengunjungi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement