Advertisement
Baru Ada 10, Kemenhub Ingin Tambah 150 Unit Bengkel Konversi Kendaraan Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan jumlah bengkel yang melayani konversi kendaraan listrik bertambah menjadi 150 unit dari yang saat ini baru sebanyak 10 unit.
BACA JUGA : Uni Eropa Setop Produksi Mobil Berbasis BBM
Advertisement
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugianto memperkirakan jumlah bengkel yang mampu melayani konversi kendaraan listrik akan bertambah. Target tersebut bukannya tak masuk akal karena usia baterai kendaraan listrik hanya berkisar di antara 3–5 tahun.
Siklus waktu baterai kendaraan listrik yang pendek tersebut, tekannya, jelas membutuhkan keberadaan bengkel yang mampu melakukan penggantian baterai. “Sekarang sudah terdaftar 10, nanti akan ada 150. Untuk di Bali sudah ada ada 3. Sudah ada juga nanti. Saya yakin ke depan bengkel kendaraan listrik akan banyak,” ujarnya, Selasa (1/11/2022).
Kemenhub saat ini juga tengah menargetkan insentif bagi percepatan populasi kendaraan listrik di Indonesia pada 2023. Hendro menyebut saat ini pemerintah masih membahas mekanisme, bentuk, hingga besaran insentif yang akan dikucurkan guna mempercepat adopsi kendaraan listrik di dalam negeri.
Saat ini, tuturnya, insentif untuk percepatan kendaraan listrik dibahas dengan sejumlah kementerian di antaranya Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Pembahasan insentif tersebut tengah dikejar karena pemerintah Indonesia mengharapkan masyarakat tak hanya menjadi konsumen kendaraan listrik.
Bentuk insentif yang akan disediakan pemerintah untuk mendorong elektrifikasi kendaraan roda dua maupun empat pun masih dibahas. Ada kemungkinan bisa disalurkan melalui subsidi untuk biaya konversi pada bengkel yang mumpuni, atau bea impor spare part.
"Kalau pendapat saya, mungkin karena kendaraan listrik atau yang menggunakan baterai itu komponen impornya masih tinggi. Kemungkinan [insentif] itu di import tax-nya. Tapi hasil akhirnya biar lebih murah [harga kendaraan listrik]," ujarnya.
Berdasarkan hasil Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan per 25 Oktober 2022, populasi kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 31.827 unit kendaraan dengan mayoritas yakni kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penetapan Pilpres oleh KPU, Gibran: Nanti Ada Beberapa Pertemuan
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tudingan Jokowi Cawe-cawe Pilpres Lewat Penjabat Daerah Tak Terbukti, Berikut Dalil Putusan MK
- Lima Polisi di Cimanggis Ditangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Surya Paloh Hormati Politikus lain yang Memperjuangkan Hak Angket
- Gibran Tetap Selesaikan Tugas di Balai Kota Surakarta Seusai Putusan MK
- PBNU: Kami Ucapkan Selamat Kepada Pasangan Prabowo-Gibran Atas Kemenangannya
- Tiga Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda dan Minta Pemungutan Ulang di Empat Daerah
- Sekjen PDIP Berterima Kasih kepada Rakyat karena Kembali Menangi Pileg 2024
- Mensos Risma Janjikan Pemasangan Alarm Bahaya Bencana di Kawasan Semeru
- Kemenlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gempa Magnitudo 5,5 Taiwan
Advertisement
Advertisement