Advertisement
Uni Eropa Setop Produksi Mobil Berbasis BBM Mulai 2035
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Negara-negara Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk melarang produksi mobil berbasis BBM atau Internal Combustion Engined (ICE) mulai tahun 2035.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (30/10/2022), kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengurangi sebanyak 55 persen selama satu dekade, dengan tujuan akhir mencapai 100 persen netralitas karbon pada 2050 mendatang.
Advertisement
Executive Vice-President for the European Green Deals Frans Timmermans mengatakan, industri otomotif Uni Eropa sudah siap untuk melakukan transisi menuju elektrifikasi kendaraan dengan langkah awal menghentikan produksi mobil ICE pada 2035.
“Kesepakatan ini adalah langkah pertama untuk menentukan arah pada mobil ICE, melihat laju perubahan [kendaraan listrik] dalam beberapa tahun terakhir benar-benar luar biasa di Eropa. Industri mobil Uni Eropa sudah siap, dan konsumen sangat ingin mendorong mobilitas tanpa emisi. Jadi ayo maju dengan kecepatan penuh,” tulis Timmermans di Twitter, Jumat (28/10/2022).
BACA JUGA: TPST Piyungan Penuh, Warga Jogja Diminta Pilah Sampah dari Rumah
Namun, ada beberapa pihak yang mengkritik kesepakatan itu, seperti yang dilakukan oleh politikus asal Jerman Jens Gieseke menyebut, jalanan Eropa akan dipenuhi dengan mobil keluaran lama pada 2035. Pasalnya, orang-orang akan kesulitan untuk memiliki mobil listrik yang memiliki harga tinggi.
“Setelah tahun 2035, jalan-jalan di Eropa mungkin akan penuh dengan mobil-mobil vintage, karena mobil-mobil baru tidak tersedia atau tidak terjangkau. Kesepakatan ini juga menutup pintu bagi perkembangan teknologi baru dan meletakkan semua telur dalam satu keranjang. Ini adalah kesalahan,” jelas Gieseke.
Kendati demikian, produsen otomotif Eropa telah menyatakan sikapnya untuk menghentikan produksi mobil pada 2035, seperti yang dilakukan Volkswagen AG dan Daimler Truck Holding AG yang menegaskan pihaknya akan berhenti menjual mobil ICE di Eropa antara 2033 dan 2035.
Adapun, kesepakatan ini membuat produsen otomotif di Eropa menjadi lebih terarah dalam menentukan kebijakan yang akan dibuat untuk ke depannya. Presiden Asosiasi Produsen Mobil Eropa dan CEO BMW Oliver Zipse mengatakan, kesepakatan ini membantu kejelasan untuk pihaknya dalam menentukan peta jalan sampai beberapa tahun ke depan di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement