Advertisement
Mantan Pejabat WHO Minta Masyarakat Waspada Subvarian Covid-19 Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi demi terus menekan penyebaran virus Covid-19, terutama subvarian XBB.
"Akan bagus sekali kalau kepada kita juga dapat disediakan vaksin Covid-19 bivalen untuk melindungi terhadap varian yang lalu dan juga Omicron yang kini melanda," kata dikutip dari Antara, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
Prof. Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Kabalitbangkes itu mengatakan hadirnya dua subvarian ini menegaskan pandemi Covid-19 belum usai.
Masyarakat, sambung dia, perlu tetap waspada dengan berbagai kemungkinan varian atau subvarian baru Covid-19 dan karakteristiknya di waktu-waktu mendatang.
Data menunjukkan, kasus baru Covid-19 tercatat lebih dari 3000 orang atau naik dari sebelumnya sekitar 1700. "Itu pun sudah naik dari angka dua hari yang lalu yang 1600-an. Artinya dalam dua hari naik hampir dua kali," kata Prof. Tjandra.
Menurut dia, kenaikan ini karena hadirnya subvarian XBB yang lebih mudah menular dan menghindar dari daya tahan tubuh.
Selain XBB, ada juga sekuen XBB.1, yaitu XBB dengan tambahan substitusi spike di lokus G252V, dan XBC yakni suatu rekombinasi varian Delta dan subvarian Omicron BA.2 sub-varian.
XBC sudah muncul di Filipina pada 18 Oktober 2022. Tercatat sebanyak 193 kasus XBC dilaporkan di negara itu.
Di Inggris XBC masuk dalam kategori sebagai sinyal yang sedang di monitor dan diinvestigasi oleh otoritas kesehatan di Inggris, United Kingdom Health Security Agency.
Varian atau subvarian BA.3, BA.4.7, BA.2.75.2, BQ.1, BQ.1.1, BF.7 dan BJ.1. juga termasuk dalam kategori ini.
"Jadi, kita kini nampaknya dalam serangan XBB, dan di dekat kita si XBC sudah pula “mengintai”. Semua ini menegaskan lagi bahwa kita masih dalam pandemi Covid-19," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wapres Ma'ruf Amin Segera Temui Gibran, Ini yang Akan Dibahas
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
Advertisement
Advertisement