Advertisement
Pria Ini Ciptakan Oasis Hijau di Tengah Gurun Terluas di Asia
Advertisement
Harianjogja.com, MONGOLIA—Konon, orang Mongolia adalah pihak yang memberi nama Gurun Gobi. Penamaannya berarti tempat tanpa air.
Gurun yang terletak di negara Republik Rakyat Cina dan bagian selatan Mongolia itu dinobatkan sebagai gurun terluas di Asia, dengan luasan wilayahnya yang mencapai 1,3 juta kilometer persegi.
Advertisement
Meski demikian, rupanya orang Mongolia membuktikan bahwa mereka bisa menciptakan oasis di tengah gurun yang keras itu. Gurun yang terkenal tandus itu pun memiliki kehidupan tanaman berkat kerja keras bertahun-tahun dari keluarga Baraaduz Demchig.
Pria berusia 82 tahun itu telah mendedikasikan tiga dekade terakhir hidupnya untuk memelihara oasis hijau di tengah Gurun Gobi. Oasis seluas 16 hektar itu dipelihara dengan sangat hati-hati selama bertahun-tahun oleh keluarga Baraaduuz.
Dilansir dari Oddity Central, oasis itu muncul setelah petani Mongolia menfoba menanam sayuran di tanah gersang itu sejak awal 1990-an. Baraaduuz kala itu menyadari bahwa dia membutuhkan pohon yang kuat untuk melindungi kebunnya, sehingga ia mulai menanam pohon elm.
Mengacu pada data pemerintah Mongolia, penggurunan mempengaruhi hampir 98% area di Umnugovi, provinsi terbesar di Mongolia. Tanah Baraaduuz tidak terkecuali.
Setelah ia menanam pohon elm di sekitar gurun itu, hasilnya spektakuler. Tanamannya tidak hanya tumbuh subur, termasuk perkebunan kecilnya, dan orang-orang mulai mengikutinya.
"Tahun pertama [1992] sulit: tahun yang berangin dan berpasir. Tapi di tahun kedua, pohonnya cukup tinggi untuk melindungi sayuran saya," kata Baraaduuz kepada Channel News Asia.
Orang-orang yang memperhatikannya mulai memintanya memberi mereka pohon dan dia mulai menanam lebih banyak. Ia memperkirakan sudah menanam lebih dari 400.000 pohon di sana, meskipun masih belum signifikan dibandingkan seluruh luasan gurun.
Awalnya seolah mustahil gurun tandus itu bisa ditanami tanaman. Namun, petani Mongolia rupanya bisa menanam buckthorn laut, raspberry, dan semak buah lainnya selama beberapa dekade.
"Jika ada pohon yang tumbuh di sana, itu membuktikan pohon bisa tumbuh di mana saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Advertisement
Advertisement