Advertisement
Deretan Negara yang Laporkan Kasus Gagal Ginjal Akibat Sirop Paracetamol Dietilen Glikol
![Deretan Negara yang Laporkan Kasus Gagal Ginjal Akibat Sirop Paracetamol Dietilen Glikol](https://img.harianjogja.com/posts/2022/10/20/1115119/obat-sirop.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus gagal ginjal akut akibat mengonsumsi sirop paracetamol mengandung bahan kimia dietilen glikol bukan hanya terjadi di Indonesia.
Sejumlah negara pun melaporkan kasus serupa. Dietilen glikol adalah bahan kimia pelarut yang tersedia secara luas dan murah. Bahan ini digunakan sebagai pengganti propilen glikol yang digunakan dalam pabrik farmasi sebagai pelarut dalam obat-obatan umum seperti paracetamol. Bahan ini juga digunakan untuk produksi tekstil. Kasus gagal ginjal yang mengakibatkan kematian akibat mengonsumsi sirop paracetamol mengandung dietil glikol bukan peristiwa baru.
Advertisement
BACA JUGA : 25 Anak di Bangladesh Meninggal Karena Sirop Paracetamol Dietilen Glikol
Bila di Indonesia, kasus ini ditemukan baru-baru ini, maka di sejumlah negara lain kejadian yang sama telah terjadi beberapa tahun lalu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal mencapai 206 hingga Selasa (18/10/2022).
"Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (19/10/2022).
Dari total kasus tersebut, Kemenkes setidaknya telah menerima laporan 99 kasus meninggal. Dengan demikian, tingkat kematian akibat gagal ginjal akut sebesar 48 persen dari total kasus yang dilaporkan. Total kasus adalah jumlah kumulatif sepanjang tahun 2022. Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus sejak Agustus lalu.
Mengutip laporan penelitian sirop paracetamol mengandung dietilen glikol yang dilansir American Medical Association tahun 1998, bahwa kasus keracunan akibat dietilen glikol telah dilaporkan terjadi di beberapa negara seperti, Bangladesh, Argentina, Haiti, Nigeria, dan Afrika Selatan, yang terjadi karena kesalahan farmasi dalam pembuatan paracetamol.
Lalu, dilaporkan juga di India setelah konsumsi glycerin yang terkontaminasi. Berdasarkan penelitian pada tahun 1996, para ahli telah mengidentifikasi 109 kasus gagal ginjal akut pada anak-anak yang melanda Haiti pada tahun 1995-1996. Anak-anak yang mengonsumsi sirop itu mengalami sindrom klinis gagal ginjal, hepatitis, pankreatitis, gangguan sistem saraf pusat, koma, hingga kematian.
Berdasarkan analisis, terdapat 87 pasien dengan informasi tindak lanjut yang berada di Haiti untuk perawatan, 85 (98 persen) meninggal, 3 (27 persen) dari 11 pasien yang dilarikan ke Amerika Serikat (AS) untuk perawatan intensif. Adapun kandungan dietilen glikol (DEG) ditemukan dalam obat sirop paracetamol dengan konsentrasi rata-rata 14,4 persen.
Diperkirakan dosis DEG yang terkandung sebesar 1,34 ml/kg (kisaran, 0,22-4,42 ml/kg). sirop paracetamol diproduksi secara lokal. Glycerin menjadi bahan baku yang diimpor Haiti dan digunakan dalam formulasi paracetamol yang terkontaminasi dengan 24 persen dietilen glikol.
Gejala yang muncul akibat mengonsumsi obat sirop paracetamol seperti demam pada 81 pasien (94 persen), muntah pada 29 pasien (34 persen), diare pada 25 pasien (29 persen), batuk pada 19 pasien (22 persen), dan sakit perut pada 3 pasien (4 persen). Selain itu, para orangtua dari anak yang terpapar dietil glikol juga melaporkan gejala lain, termasuk anuria pada 80 pasien (95 persen), edema pada 40 pasien (48 persem), sakit perut pada 23 pasien (27 persen), perubahan kesadaran pada 17 pasien (20 persen), oliguria dalam 10 pasien (12 persen), dan dispnea pada 9 pasien (10 persen).
Dari pengamatan yang dilakukan, dari 98 anak yang tetap tinggal di Haiti selama sakit, 11 di antaranya mengalami luka saat dibawa ke rumah sakit, dan dari 87 anak yang tersisa, 85 pasien (98 persen) meninggal dunia.
Setelah itu, sebelas anak yang dibawa ke AS untuk perawatan intensif, termasuk hemodialisis atau dialisis peritoneal, 1 orang meninggal saat dalam perjalanan dan 2 lainnya meninggal saat dirawat inap.
Sementara itu, dari 8 anak yang masih hidup, 7 sembuh dengan fungsi ginjal penuh, 1 anak mengalami gagal ginjal kronis yang membutuhkan dialisis peritoneal rawat jalan.
Para peneliti menyarankan untuk mencegah gagal ginjal akibat mengonsumsi sirop paracetamol mengandung dietilen glikol adalah agar seluruh pabrik obat/farmasi menerapkan cara pembuatan obat yang baik.
Sementara itu, di Indonesia saat ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan instruksi melarang penjualan obat sirop paracetamol karena mengandung dietilen glikol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Inpres Efisiensi Anggaran, Presiden Prabowo Perintahkan Pemda Potong Perdin 50 Persen dan Kurangi Seminar
- Kementerian ESDM Sebut Izin Tambang Muhammadiyah Masih dalam Tahap Kajian
- Kasus Pagar Laut Dilaporkan ke KPK, Senggol Dua Menteri
- Pemerintah Janjikan Peluncuran Program Pemeriksaan Gratis Secepatnya
- 29 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Masih Dialihkan, Berikut Daftarnya
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/24/1201969/img-20250123-wa0031.jpg)
Begini Modus PT HMS Tipu Calon Jemaah Umrah di Jogja, Kerugian Belasan Miliar Rupiah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi BMKG: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan
- Longsor di Petungkriono Pekalongan, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 20 Orang
- Pemilik Pagar Laut Bakal Didenda Rp18 Juta per Meter
- Donald Trum Tuntut Uskup yang Doakannya untuk bebelas kasih ke Kelompok Minoritas dan Migran Minta Maaf
- Kebakaran Kembali Terjadi di Los Angeles, dalam Sejam Hanguskan 500 Hektare Lahan
- Hingga 21 Januari 2025, Kemkomdigi Blokir 5,7 Juta Konten Judi Online
- 29 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Masih Dialihkan, Berikut Daftarnya
Advertisement
Advertisement