Advertisement
Perang Masih Panas: Israel Didesak Pasok Senjata ke Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Israel belum merespons desakan Menteri Diaspora Nachman Shai untuk memihak dan memasok senjata ke Ukraina. Berikut update terbaru perang Rusia vs Ukraina.
Sebelumnya, Rusia menanggapi desakan seorang menteri Israel supaya negaranya memihak pada Ukraina dan segera mengirim senjata.
Advertisement
Namun, desakan tersebut justru dinilai langkah yang kurang tepat karena bisa menghancurkan hubungan Moskow dan Tel Aviv. Hal tersebut disampaikan Moskow melalui Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.
"Keputusan potensial Israel untuk mengirimkan senjata ke Ukraina sangat tidak tepat, itu akan menghancurkan semua hubungan antara negara kita," jelasnya silansir dari Russia Today pada Selasa (18/10/2022).
Awalnya, Nachman mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi negaranya untuk memberi kepada pasukan di Kiev.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa ada laporan Iran yang merupakan musuh bebuyutan Israel sudah memasok drone kamikaze dan bersiap memasok rudal balistik ke Rusia untuk membantu perang Moskow di Ukraina.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi Ukraina untuk menerima bantuan militer, seperti yang diberikan oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO," lanjut Nachman Shai.
BACA JUGA: 16 Jenis Kekerasan Seksual dalam PMA Terbaru: Ada Bersiul hingga Mengintip
Sejak awal Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Israel sudah terlebih dahulu mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina hingga mengutuk tindakan Moskow.
Namun, mereka tidak sama sekali menjatuhkan sanksi pada Rusia dan hanya mendukung Kiev dengan bantuan yang tidak mematikan.
Dmitry Medvedev, yang juga mantan Presiden Rusia periode 2008-2012, mengantisipasi terkait tokoh-tokoh yang menjadi kolaborator kolaborator Nazi selama Perang Dunia II.
Medvedev menilai jika Isral memberikan senjata kepada orang-orang tersebut, itu bisa lebih jauh dengan menyatakan bahwa Stepan Bandera dan Roman Shukhevych serta kolaborator Nazi Ukraina terkenal lainnya, sebagai pahlawan nasional mereka.
Seperti diketahui, Stepan Bandera adalah pahlawan nasional Ukraina yang kontroversial karena telah berkolaborasi dengan rezim Nazi Jerman selama Perang Dunia II.
Diberitakan sebelumnya, Uni Eropa menegaskan bahwa Iran bertanggung jawab atas pembunuhan rakyat Ukraina karena memasok pesawat tak berawak atau drone ke Rusia. Beberapa menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin, (17/10/2022) menyerukan sanksi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap Iran.
Sanksi terhadap Iran diserukan karena blok tersebut telah menyetujui serangkaian pembekuan aset dan larangan perjalanan atas tindakan keras Teheran sebagai bentuk protes. Kyiv telah melaporkan serentetan serangan yang diluncurkan Rusia dengan pesawat tak berawak Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Long Weekend Waisak Teras Malioboro Beskalan Sepi, Pedagang Pilih Tutup Lapak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ledakan di Pantai Garut, TNI Buka Suara dan Benarkan 13 Orang Meninggal Dunia
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Polisi Tetapkan 5 Mahasiswa Sebagai Tersangka Perusakan saat Unjuk Rasa di Gedung DPR
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Sekeluarga Tertimbun Tebing Longsor di Samarinda, Dua Meninggal Dunia, 2 Masih dalam Pencarian
Advertisement