Advertisement
Pertamax Lebih Irit Ketimbang Pertalite?
Petugas melayani pembelian bahan bakar minyak di salah satu SPBU di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018). - JIBI/Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Jagad media sosial belakangan heboh dengan isu penurunan kualitas Pertalite yang disebut-sebut menguap lebih cepat dan boros usai adanya kenaikan harga.
Pengamat otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan Pertalite dengan RON (Research Octane Number) atau oktan 90 tentunya memiliki standar internasional kimiawi yang seragam di seluruh dunia.
Advertisement
RON merupakan ikatan kimia pada fluida bahan bakar yang menentukan tingkatan kekuatan BBM menerima kompresi di dalam mesin motor bakar. Makin tinggi nilai oktan, semakin besar kompresi yang dibutuhkan BBM untuk terbakar, maka makin tinggi pula efisiensi penggunaan BBM-nya dan makin kecil polusi udara yang dihasilkan.
"Semakin tinggi kompresi mesin maka menuntut bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Pada mesin ini, bahan bakar oktan tinggi akan meningkatkan performa dan penghematan BBM," ujar Yannes mengutip Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: BMKG: DIY Diperkirakan Hujan Lebat, Waspada Angin Kencang & Gelombang Tinggi!
Dia menambahkan pengguna kendaraan tentunya harus menggunakan peringkat oktan yang disyaratkan untuk kendaraan yang dipakainya mengikuti instruksi teknis dari pihak pabrikan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penggunaan BBM dengan oktan yang lebih rendah dari yang dipersyaratkan secara teknis oleh mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi buruk dan dapat secara akumulatif dapat merusak mesin.
"Disamping secara instan akan membuat kendaraan kita bahkan jauh lebih boros. Karena, BBM-nya belum sampai ke bagian atas pistonnya, sebelum terpercik api dari busi, sudah terbakar sebelum waktunya. Akibat lainnya, mesin akan cepat mengalami overheating," jelasnya.
Menurutnya, Pertamax dengan oktan 95 ideal untuk mesin-mesin kendaraan modern yang berkompresi diantara 9:1 sampai 11:1, karena akan mengoptimalkan efisiensi BBM-nya dan juga kinerja mesinnya. Makin tinggi kompresi ruang bakar, maka makin sempurna pembakaran yang dihasilkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Libur Akhir Tahun, Wisatawan Bantul Diminta Beli Tiket Online
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Serapan APBN DIY 2025 Ditargetkan 95 Persen
- Gibran Ajak Anak Muda Terlibat Bangun Ibu Kota Nusantara
- Pakar BRIN Ingatkan Hubungan Krisis Iklim dan Seringnya Cuaca Ekstrem
- Mulai 2026, Sampah Organik Kering Dikumpulkan di Kelurahan
- Diskon Tarif Tol Tahap II Berlaku 31 Desember, Ini Daftarnya
- KAI Daop 6 Layani 61.174 Penumpang di Puncak Nataru
- 2026, Smart TV Samsung Terintegrasi Google Photos Berbasis AI
Advertisement
Advertisement



