Advertisement
Soal Kendaraan Dinas Listrik, Pemkab Cilacap Tunggu Juklak

Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP -- Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menunggu petunjuk teknis maupun pelaksanaan penggunaan kendaraan dinas operasional berenergi listrik sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.
"Intinya, kami Pemkab Cilacap mendukung (Inpres Nomor 7 Tahun 2022), apalagi (penggunaan mobil listrik) itu lebih efektif dan efisien dalam program penyelenggaraan pemerintahan," kata Sekretaris Daerah Cilacap, Awaluddin Muuri dikutip dari Antara, Senin (19/9/2022).
Advertisement
Ia mengatakan hal itu karena di satu sisi, Pemkab Cilacap sudah menyusun anggaran untuk APBD Tahun 2023 dan telah diparipurnakan oleh DPRD Kabupaten Cilacap.
"Kalau kita mau merencanakan membeli itu kan harus ada perencanaan satu tahun sebelumnya," kata Sekda.
Kendati demikian, dia mengatakan jika petunjuk teknis maupun pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 itu telah turun, Pemkab Cilacap akan segera membicarakan bersama DPRD Kabupaten Cilacap karena terkait dengan anggaran pengadaan kendaraan dinas operasional berenergi listrik.
"Memang di (anggaran) 2023 belum kami anggarkan untuk pengadaan mobil listrik," ujarnya.
Disinggung mengenai kesiapan sarana dan prasarana pendukung kebijakan penggunaan kendaraan listrik, Awaluddin mengakui hingga saat ini di Cilacap belum tersedia stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Namun, kata dia, keberadaan SPKLU tersebut akan disiapkan dengan menyesuaikan anggaran.
"Apalagi Cilacap punya keunggulan dan potensi untuk itu. Prinsipnya, kami siap untuk menyesuaikan dan mengimplementasikan kebijakan itu," kata Sekda.
Presiden Joko Widodo pada 13 September 2022 menandatangani Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Salah satu poin yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022 adalah gubernur, bupati, dan wali kota diinstruksikan untuk menyusun dan menetapkan peraturan kepala daerah dan alokasi anggaran dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintahan daerah.
Dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022 juga disebutkan bahwa penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui skema pembelian, sewa, dan/atau konversi kendaraan bermotor bakar menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement