Advertisement
G20 Kebudayaan: Tokoh Adat & Penghayat Kepercayaan Diskusikan Tradisi Ritual

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 83 tokoh adat dan penghayat kepercayaan mengunjungi sejumlah tempat yang masyarakatnya kental dengan tradisi spiritual, salah satunya di Dusun Kranggan Ringin Putih, Desa Wringin Putih, Borobudur, Magelang. Mereka saling mendiskusikan tradisi ritual masing-masing kepercayaan. Pertemuan para penghayat kepercayaan ini merupakan bagian dari rangkaian G20 Kebudayaan.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbud Ristek, Sjamsul Hadi, menjelaskan Desa Wringinputih memiliki budaya spiritual cukup kuat. Sehingga menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi oleh para tokoh adat dan penghayat kepercayaan. Masyarakat adat dan penghayat kepercayaan diharakan bisa saling belajar bersama terkait hal-hal yang disaksikan selama kunjungan.
Advertisement
“Masyarakatnya menyatu dengan alam, rata-rata bahan makanan dimanfaatkan langsung dari tanaman. Menariknya mereka bisa meminimalisasi keberadaan plastik, ini melestarikan kearifan lokal. Mereka bisa saling belajar atau mendiskusikan terkait tradisi ritual masing-masing," kata Sjamsul Hadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/9/2022).
BACA JUGA: Sultan Tegaskan Karyawan Mal Malioboro dan Hotel Ibis Tidak Akan Dipecat
Ia menambahkan masyarakat adat dan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengunjungi Pasar Wigati di desa tersebut. Pasar Wigati merupakan pasar budaya rakyat yang dibuka pada waktu tertentu, lokasinya di tengah dan di bawah rimbunnya rumpun bambu. Di tempat ini para tamu yang merupakan wakil seluruh Indonesia dijamu makanan tradisional masyarakat hingga pentas jathilan sembari berdiskusi tentang ritual tradisi di desa tersebut.
“Mereka juga diberikan berbagai pelatihan dan pengenalan pengetahuan, seperti membuat mainan anak dari barang bekas dan bambu, sejumlah jamu tradisional Jawa, serta berbagai sesaji upacara ritual tradisi,” katanya.
Penanggungjawab Kegiatan, Julianus Limbeng, berharap agar kunjungan di lokasi tradisi spiritual dapat menginspirasi tokoh adat dan penghayat kepercayaan untuk diambil dari sisi positifnya. Sekaligus memberikan pengetahuan secara luas. Menurutnya kunjungan tersebut mendapatkan respons positif dari para peserta.
“Harapannya bisa memberi cakrawala, pengetahuan dan pengalaman baru saat pulang ke kampung masing-masing, tentang tradisi ritual ini," ucapnya.
BACA JUGA: KWT dan Petani Milenial di Sleman Didorong Kembangkan Urban Farming
Ketua Adat Kasepuhan Banten, Abah E Suhendri Wijaya, yang turut hadir berharap silaturahmi dengan mengumpulkan komunitas adat di Borobudur Magelang dapat terus dilakukan demi kelestarian adat tradisi. Salah satunya adat tradisi budaya mempertahankan ketahanan pangan.
“Tanam padi setahun sekali di ladang dan sawah. Tiap tahun ada acara adat. Ritual adat yang disaksikan di beberapa lokasi di Borobudur Magelang memunculkan kesimpulan, budaya Indonesia sangat beragam," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
- Kejagung Siap Jika Johnny G Plate Ajukan PraPeradilan
- Kecelakaan Kereta di Odisha, India Terbanyak Memakan Jiwa
- Bambang Sukmonohadi, Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Advertisement

Ekplorasi Potensi Siswa, Ini yang Dilakukan Kelurahan Giwangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Kronologi Tabrakan Kereta Api di India Akibatkan Lebih 288 Orang Tewas
- Mendag Klaim Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Iduladha
- 95% Kasus Rabies Disebabkan Gigitan Anjing, Begini Saran Kemenkes
- Pesawat Raksasa A380 Dubai-Denpasar Sudah Angkut 460 Orang
- Strategi Perang Diubah, Rusia Luncurkan Rudal Malam Hari ke Ukraina
- 4 Juta Lebih Pekerja Migran Indonesia Ilegal, KSPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi
- Korsel Tagih Komitmen RI Lunasi Jet Tempur KF-21 Boramae
Advertisement
Advertisement