Advertisement
Benarkah Beli Pertalite Kini Wajib Pakai MyPertamina? Ini Kata Pertamina
SPBU Pertamina. Ilustrasi - Solopos/Nicolous Irawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memastikan penggunaan QR Code MyPertamina untuk pembelian Pertalite saat ini masih dalam tahap uji coba dan belum menjadi syarat wajib pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting mengatakan hingga saat ini pembelian BBM bersubsidi belum diwajibkan menggunakan QR Code MyPertamina. Oleh karena itu, masyarakat bisa tetap membeli Pertalite meski belum mendaftar di MyPertamina.
Advertisement
"Implementasi QR Code sebagai syarat belum. Sekarang sedang pelaksanaan uji coba. Yang belum punya QR code masih tetap bisa beli BBM subsidi," kata Irto, Minggu (4/9/2022).
Meski belum diwajibkan, Irto menyatakan pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk segera melakukan registrasi kendaraan dan identitas agar penggunaan MyPertamina lebih optimal dan tepat sasaran.
"Bagi yang belum punya QR code nanti di data nopolnya. Namun, kami mengimbau agar bisa segera meregistrasi kendaraannya," lanjut Irto.
Sebagai informasi, aplikasi MyPertamina merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan BBM bersubsidi jenis Solar maupun Pertalite lebih tepat sasaran.
Sejak 1 Juli 2022, masyarakat Indoensia sudah dapat mulai melakukan pendaftaran kendaraan lewat laman subsiditepat.mypertamina.id. Pendaftaran dilakukan agar penyaluran BBM bersubdisi sampai kepada segemen yang diatur pemerintah.
Dengan demikian, diharapkan nantinya penggunaan MyPertamina dapat memberikan manfaat kepada konsumen yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.
Setiap pengendara yang telah mendaftarkan kendaraan dan identitas ke MyPertamina, akan mendapat QR Code khusus. Nantinya, setiap pembelian dilakukan dengan menunjukkan QR Code kepada petugas SPBU baik lewat aplikasi maupun tidak.
Mulai Sabtu (3/9/2022), pemerintah resmi menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. Harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 dari harga awal Rp7.650 per liter.
Sementara itu, harga Solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax pun ikut naik menjadi Rp14.500 dari harga Rp12.500 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Sabtu 13 Desember 2025
- Disney Investasikan US$1 Miliar ke OpenAI, Ini Detailnya
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
- Jadwal KA Bandara Jogja Hari Ini, Sabtu 13 Desember 2025
- Apple Ingatkan Pengguna iPhone Agar Hindari Google Chrome
- Harga Cabai Melonjak, TPID DIY Pastikan Stok Nataru Aman
- Jadwal SIM Keliling Sleman, Sabtu 13 Desember 2025
Advertisement
Advertisement





