Advertisement
Meski Ekonomi Belum Stabil, Investasi di Kota Magelang Terus Meningkat
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz (dua dari kiri) menyaksikan penandatanganan Letter of Intens (LoI) dalam kegiatan Magelang Investment Business Forum (MASSIF) ke-9 tahun 2022 di Hotel Atria Magelang pada Rabu (31/8/2022). - Ist/dok Prokompim Pemkot Magelang
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Realisasi investasi di Kota Magelang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kota Magelang Hamzah Kholifi menyebut realisasi investasi di Kota Magelang sampai dengan 2020 sebesar Rp1,9 triliun dan pada 2021 bertambah menjadi Rp2,4 triliun, serta pada semester I tahun 2022 mencapai Rp2,7 triliun.
Advertisement
"Informasi potensi dan peluang investasi diharapkan akan memberikan kemudahan bagi para calon investor sehingga terjadi percepatan realisasi kepeminatan bagi investor yang sudah melakukan penjajagan ke Kota Magelang," katanya, dalam kegiatan Magelang Investment Business Forum (MASSIF) ke-9 tahun 2022 di Hotel Atria Magelang pada Rabu (31/8/2022).
Kegiatan ini merupakan ajang promosi potensi investasi dan peluang usaha kepada calon investor potensial agar menanamkan modalnya di Kota Magelang, sekaligus forum dialog antara Pemerintah Kota Magelang dan swasta dalam upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga meningkatkan angka investasi.
"Oleh karena itu, kehadiran para pengusaha atau investor pada acara MASSIF ke-9 ini menjadi harapan besar bagi kami untuk dapat berkiprah dan menanamkan modalnya di Kota Magelang," ujat Hamzah.
Narasumber yang dihadirkan adalah Koordinator Promosi Penanaman Modal pada DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Khasanaturodhiyah dan Iwan Triteny Setyadi selaku Kabid Ekonomi dan Prasarana Wilayah.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengaku bersyukur karena meskipun kondisi ekonomi belum stabil namun masyarakat tetap berani berinvestasi.
Baca juga: BPS Jateng Catat Penurunan Harga Sebesar -0,39 Persen Pada Agustus 2022
Menurutnya, ujung tombak bisnis adalah pengurusan ijin, termasuk pajak dan sebagainya. Dia pun meminta para pengusaha maupun investor untuk memberikan masukan apabila mengalami kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya.
"Saya minta investor kalau ada kesulitan bisa komplain, beri masukan kepada kami, apalagi kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya," ungkapnya.
Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan pernyataan kepeminatan atau Letter of Intens (LoI) dari 4 pelaku usaha dengan dengan total nilai investasi sebesar Rp11.666.865.194. Empat pelaku usaha tersebut meliputi restoran, klinik kecantikan, swalayan dan toko elektronik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus HIV di Kulonprogo Capai 221, Dinkes Bidik Nol di 2030
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Longsor dan Banjir Terjang 9 Kecamatan di Sukabumi
- Nataru 2026, SAR Perketat Pengamanan Pantai Parangtritis
- Revitalisasi Sekolah Capai 99 Persen, Mendikdasmen Lapor ke Prabowo
- Ratusan Personel PLN Disiagakan Amankan Listrik Nataru
- Jadwal dan Rute Trans Jogja, Bisa Jadi Referensi Perjalanan Hari Ini
- Nataru 2026, DLHK DIY Imbau Kurangi Sampah dari Sumbernya
- Hasto Dorong Sekolah Lansia Ringankan Beban Generasi Sandwich
Advertisement
Advertisement



