Pengamat Sarankan Relawan Jokowi Tidak Buru-Buru Dukung Capres

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sukarelawan pendukung Presiden Joko Widodo disarankan tidak perlu buru-buru mendukung salah satu calon Presiden dalam Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Aljabar Research Consulting Arifki Chaniago mengatakan Presiden Joko Widodo menghadiri Rapimnas relawan Bravo 5 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2022).
BACA JUGA: Kabar Gembira! Bulan Depan Trans Jogja Akan Diintegrasikan dengan KRL
"Dalam pertemuan tersebut Jokowi meminta Bravo 5 tidak buru-buru mendukung tokoh sebagai capres 2024. Jokowi menyebut tokoh yang mempunyai elektabilitas tinggi belum tentu bisa maju di Pilpres 2024. Hal itu karena ada undang-undang yang mengatur bahwa capres harus diusung oleh partai atau gabungan partai," ujarnya, Sabtu (27/8/2022).
Dia memandang bahwa argumen Jokowi ini adalah kode untuk para relawan yang mendukungnya di Pemilu 2019. Relawan jangan terlalu terburu-buru mendukung calon presiden di Pilpres 2024, karena partai memiliki peran kunci dalam mengusung calon presiden. Relawan, tuturnya, tidak boleh membangun perlawanan sebagai gerakan anti partai untuk mengusung tokoh-tokoh yang diharapkan untuk menjadi calon presiden.
Dari berbagai survei, tokoh yang masuk ke dalam tiga besar yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies. Chaniago mengstakan, dari tiga tokoh ini baru Prabowo yang memiliki kepastian untuk maju, karena posisinya bukan hanya sebagai ketua umum partai tetapi juga pemilik partai. Anies posisinya bukan kader partai politik mana pun, sedangkan Ganjar sedang berjuang memperoleh kepastian PDIP.
Dalam konteks yang lain, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Golkar, PAN, PPP menurutnya akan menjadi penantang Prabowo jika nantinya memunculkan nama calon presiden. Sedangkan Nasdem, Demokrat, dan PKS, kata dia, masih berjuang untuk menyatukan komitmen untuk mengusung capres dan cawapres atau terpisah untuk bergabung dengan PDIP, koalisi Gerindra-PKB, atau KIB.
BACA JUGA: Jadi Satu-satunya di Indonesia, Satlinmas Rescue Istimewa Terdaftar di Aplikasi SIM Linmas
"Dengan menguatnya narasi koalisi lebih awal tidak hanya mempersempit kesempatan relawan mendorong tokoh-tokoh tertentu agar dilamar oleh partai," tuturnya.
Lanjutnya akan tetapi, kesempatan tokoh-tokoh yang memiliki elektabilitas bagus tetapi tidak memiliki kepastian untuk diusung oleh partai mana pun harus gigit jari jika terjadi simulasi semua partai tidak akan mendukung tokoh populer yang tidak punya kekuatan dari partai politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Pejabat Pemerintah Pusat Takut Berkunjung, Ketua DPRD Pati: Kita Korban Mitos!
- Merdeka Basketball Karanganyar Juara II Intercity Evergreen Mansion Sport XV
- Program Boyolali Kaya Cerita Lahirkan 39 Buku Baru, Ini Daftar Judulnya
- Tinggalkan Surat, Polisi Buru Terduga Pelaku Mutilasi Perempuan di Hotel Sleman
Berita Pilihan
- Tradisi Nyepi: Dari Upacara Melasti hingga Lampu Mati
- Kaesang Masih Ikut KK Gibran, Erina Tidak Bisa Nyoblos di Solo
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Selasa 21 Maret 2023
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
Advertisement

Ditemukan 62 Potongan Tubuh, Korban Mutilasi di Sleman Diduga Dimutilasi dengan Pisau dan Gergaji
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp7 Miliar, Guru Besar UGM Sebut Fitnah
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
- Subsidi Motor Listrik Resmi Berlaku, Mobil Listrik Meluncur 1 April
- Hasto Mengaku PDIP Diprovokasi Supaya Segera Umumkan Capres 2024
- Loh! Wiranto Tunda Gabung PAN, Ada Apa?
- Pemuda Diajak Teguhkan Semangat Bhineka Tunggal Ika
Advertisement