Advertisement
Gubernur Ganjar Ajak Seluruh Elemen Bergerak Jaga Alam dan Lingkungan

Advertisement
KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh elemen untuk bergerak menjaga alam dan lingkungan. Hal itu disampaikan saat menghadiri Sarasehan dan Kampanye Lingkungan Hidup Kesiapsiagaan Pengendalian Kebakaran Hutan di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (25/8/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah itu diikuti 300 lebih peserta. Terdiri dari penyuluh kehutanan, Polisi Hutan, relawan, masyarakat peduli api, serta pelajar.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Iya, jadi kita mencoba menggerakkan seluruh kekuatan dari LHK, dinas pertanian, Pak Kades, Perhutani, kita gerakkan seluruh kekuatan. Termasuk ini ada kawan-kawan yang kemarin menang lomba penyuluh kehutanan," ujar Ganjar Pranowo.
Gerakan kepedulian terhadap lingkungan, lanjut Ganjar, dilakukan dengan mengedukasi mulai dari menanam pohon, merawat, hingga pengelolaan hasil.
"Mengajarkan mereka mulai menanam, memelihara. Intinya sebuah kepedulian lingkungan. Nah edukasi ini perlu kita dorong termasuk tadi ada anak-anak sekolah yang coba kita dorong mereka untuk mau menanam sejak di sekolah," paparnya.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga memberi PR bagi pelajar yang hadir dalam acara tersebut untuk menanam sekaligus merawat pohon.
"Kalau anak SD dua pohon, SMP dua pohon, SMA minimal dua pohon. Tadi saya minta 5 pohon pada pelajar SMA Tawangmangu. Dan dia sampai lulus wajib memelihara tanamannya," jelasnya.
Itu disepakati dari pihak guru yang mendampingi. Nantinya, juga bisa bermitra dengan Perhutani, Dinas terkait, dan lembaga-lembaga penelitian agar konsep merdeka belajar benar-benar dilakukan dalam konteks menjaga lingkungan.
"Dan tadi yang juara-juara itu bisa jadi narasumber," ucapnya.
Tak kalah penting, kegerlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
"Keterlibatan masyarakat jauh lebih penting. Misalnya, menanam hutan kita dengan kopi, dirawat, sampai panennya. Pasca panen diajari mengolah hasilnya," jelas Ganjar.
Selain itu, perlu juga dilakukan perbaikan-perbaikan kerusakan hutan, termasuk menyiapkan mencegah potensi bencana longsor, banjir dan sebagainya.
"Kita buat sumur resapan atau biopori di tempat atas seperti Tawangmangu ini. Kalau edukasi itu bisa dilakukan kita jaga kita dampingi kan bagus," tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan bagi pemenang lomba. Di antaranya kategori Penyuluh Kehutanan PNS, Kelompok Tani Hutan, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, dan Masyarakat Peduli Api.*
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Viral! Buaya 1,5 Meter Muncul di Kali Oya Gunungkidul
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- KPK Temukan Uang dan Puluhan Tas Mewah di Rumah Rafael, Ada Hermes
- Awas! Jogja dan Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Sabtu Ini
- Beda Sikap Piala Dunia U-20, Rudy Sebut Gibran Belum Paham Konstitusi: Belum Lahir Soale
- 3 Tahun Tinggal di Tenda, Bocah Ini Pecahkan Rekor Usai Kumpulkan Donasi Rp13 Miliar
- Ditetapkan Tersangka Gratifikasi, KPK Segera Tahan Rafael Alun
- Bakal Dibagi 3 Kelas, Berapa Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung?
- Klarifikasi Kekayaan 3 Pejabat Ini Bakal Naik ke Tahap Selanjutnya, Susul Rafael Alun?
Advertisement
Advertisement