Advertisement
Pengamat Sosial: Cara Komunikasi Kapolda Metro Berbasis Solusi untuk Masyarakat

Advertisement
Pola komunikasi yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tidak hanya bertujuan menaikkan citra semata. Tetapi, juga menjadi cara untuk menghadirkan solusi yang diharapkan masyarakat.
Begitu dikatakan pengamat sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati, setelah melakukan riset terhadap program komunikasi yang dilakukan oleh sejumlah instansi, termasuk Polda Metro Jaya.
Advertisement
“Yang menarik adalah, program yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya bukan semata program komunikasi yang bertujuan untuk mengangkat reputasi atau membentuk citra semata, namun program komunikasi yang dilakukan berbasis solusi nyata untuk masyarakat,” kata Devie kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/8).
Misalnya, Devie mencontohkan, program patroli perintis presisi Polda Metro Jaya. Menurutnya, program tersebut bertujuan untuk mencegah perilaku-perilaku atau tindakan kejahatan yang ada di tengah masyarakat.
“Hal ini dilakukan berbasis kebutuhan nyata masyarakat menginginkan rasa aman dan nyaman dalam kesehariannya,” ujarnya.
Dia mengakui, kepiawaian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mengintegrasikan praktik patroli yang dilakukan secara sporadis oleh jajaran di kewilayahan menjadi satu kesatuan dan dibekali dengan sejumlah materi terkait HAM, perspektif komunikasi, psikologi massa dan sebagainya.
“Bukan hanya materi teknis tentang kepolisian. Dengan tujuan memastikan bahwa potensi-potensi yang ada di lapangan bisa dicegah sedini mungkin. Misalnya ada kerumunan yang berpotensi tawuran dan balap liar atau tindakan yang bisa berujung timbulnya kriminalitas dapat dicegah lebih awal dengan kehadiran tim patroli presisi,” bebernya.
Lanjutnya, dari hasil riset, selain patroli perintis presisi, Kapolda Metro juga membuat memperkuat dengan menghadirkan program “Ada Polisi” yang mengedepankan komunikasi langsung kepada masyarakat melalui personel Binmas, tujuannya untuk mengeliminir potensi kejahatan di tengah masyarakat.
“Hasil studi menunjukan ada penurunan, misalnya dalam konteks tawuran semenjak ada patroli presisi dan “Ada Polisi” berjalan,” ungkap Devie.
Dari semua program yang dibuat itulah, kata Devie lagi, yang dikomunikasikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada publik menggunakan kemampuan digital melalui sosial media yang dianggap optimal.
“Yang menarik adalah, pola komunikasi melalui akun @kapoldametrojaya apa yang disampaikan dalam komunikasinya tersebut selalu berbasis gerakan yang memang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan masyarakat,” pungkas Devie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement
Advertisement