Advertisement
5 Pasar Hewan di Boyolali Masih Tutup, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah masih memperpanjang waktu penutupan lima pasar hewan, hingga batas waktu yang belum ditentukan, untuk mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Meskipun, laporan masyarakat untuk kasus PMK di Boyolali saat ini, mulai menurun, tetapi kami masih menutup lima pasar hewan hingga batas waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, dikutip dari Antara, Jumat (19/8/2022).
Advertisement
Sebanyak lima pasar hewan itu, Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo, dan Pasar Hewan Ampel.
"Penutupan lima pasar hewan karena wabah PMK di Boyolali, sejak tanggal 27 Mei hingga Agustus ini, untuk mengendalikan penyebaran virus," kata Lusia.
Lusia mengatakan untuk pembukaan pasar hewan perlu rapat koordinasi mengingat Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah wabah PMK. Hal ini, menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No.500/2022 terkait daerah wabah PMK termasuk penutupan pasar hewan untuk mengendalikan PMK.
Disnakkan Boyolali hingga kini terus melakukan penanganan PMK tersebut antara lain melakukan skrining, kemudian pengobatan hewan suspek atau yang positif, dan kegiatan vaksinasi terhadap hewan ternak yang sehat di daerah zona hijau untuk mencegah penularan.
"Boyolali tiga daerah yang masuk zona merah wabah PMK yakni Kecamatan Mojosongo, Ampel, dan Andong," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali Afiany Rifdania mengatakan perkembangan kasus PMK di Boyolali hingga Jumat ini, total skrining sebanyak 11.756 ekor, suspek PMK sebanyak 5.650 ekor, hewan positif PMK 32 ekor, mati karena PMK 64 ekor, dan potong paksa 10 ekor.
Menurut Afiany hewan ternak yang dilakukan pengobatan sebanyak 5.675 ekor, sudah dinyatakan sembuh dari PMK hingga sekarang mencapai 2.214 ekor dan sisa kasus sebanyak 3.461 ekor.
Selain itu, Disnakkan juga melakukan vaksinasi tahap pertama dengan diawali skrining di wilayah kecamatan yang memiliki populasi sapi perah tinggi. Daerah itu, seperti Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Tamansari, Mojosongo dan Ampel dengan menurunkan 155 petugas kesehatan hewan.
"Pencapaian vaksinasi hewan ternak tahap pertama 4.900 dosis sudah disuntikkan terhadap 4.896 ekor atau sekitar 99,9 persen dan vaksinasi ulang tahap pertama (revaksinasi) mencapai 460 ekor," katanya.
Disnakkan juga sudah mendapat tambahan vaksin PMK sebanyak 5.100 dosis dan realisasi sudah disuntikkan terhadap hewan ternak 129 ekor. Kegiatan vaksinasi terus berjalan dengan menurunkan petugas Keswan antara lain medis veteriner Aparatur Sipil Negara (ASN), veteriner non ASN, paramedis veteriner, inseminator, dan penyuluh non medik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Maldina Sumut
Advertisement