Advertisement

Bermain Sepak Bola di Lereng Gunung yang Curam

Sirojul Khafid
Selasa, 16 Agustus 2022 - 10:07 WIB
Sirojul Khafid
Bermain Sepak Bola di Lereng Gunung yang Curam sepak bola alpine. - Oddity Central

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jenis olahraga tidak jarang berkembang atau divariasi dari bentuk awalnya, termasuk sepak bola alpine. Daripada bermain di lapangan yang datar, para pemain justru saling mengejar bola di lapangan yang berada di lereng gunung yang curam. Tentu saja, permainan ini menjadi lebih sulit untuk dimainkan.

Meski terdengar aneh, tetapi sekelompok penggemar sepak bola di Pegunungan Alpen Austria mengklaim bahwa itu cara terbaik untuk memainkan olahraga favorit mereka. Mereka datang dengan ide untuk sepak bola alpine ekstrim selama Piala Dunia 2014, saat menonton pertandingan yang membosankan.

Advertisement

“Kami menonton pertandingan dan menganggapnya sangat membosankan,” kata salah satu penemu sepak bola alpine, Franz Mair, dilansir dari Oddity Central. “Kemudian, Peppi Knünz (penemu olahraga alpine lainnya) berkata kepada saya 'Cara mereka bermain tidak cukup keras dan mereka harus mencoba berlari naik turun gunung kami. Mereka akan segera kehabisan napas’. Dan kemudian kami berpikir ‘Mereka bahkan mungkin tidak bisa bermain – tetapi kami dan para pemain kami, kami akan mengatasinya!”

Tanah datar sangat sulit ditemukan di Pegunungan Alpen. Sehingga misal pun ada tanah datar, maka akan digunakan untuk hal-hal yang lebih penting daripada bermain sepak bola. Maka penggemar olahraga di salah satu daerah pegunungan tersebut memutuskan membuat variasi. Sekarang, penduduk setempat bangga memainkan sepak bola alpine.

“Siapa pun bisa bermain di lapangan datar,” kata Alois Gantner, pelatih tim 'Supa Burschis'. “Di Montafon, kami hanya bermain di lereng paling curam yang bisa kami temukan.”

Aturan sepak bola alpine ekstrem sama dengan versi reguler. Satu-satunya perbedaan adalah kebutuhan kaki yang kuat dan stamina yang hebat untuk melawan gravitasi di lapangan yang tidak rata.

Selain itu semua, tentu pemain harus lebih hati-hati. Semisal pun hanya jatuh yang ringan, dia tetap akan terguling cukup jauh lantaran kemiringan lereng. Berminat mencobanya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Muncul Wacana Pilihan Lurah di Gunungkidul Tahun Depan Digelar Dua Kali

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement