Advertisement
Tari Soledo Gelangprojo Siap Jadi Ikon Baru Pariwisata Borobudur

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG— Badan Otorita Borobudur (BOB) menginisiasi sebuah seni tari kolaborasi dari tiga tarian yang berasal dari tiga wilayah di sekitar Candi Borobudur. Tarian tersebut diberi nama “Soledo Gelangprojo”.
Tarian tersebut merupakan kolaborasi tari Soreng dari Kabupaten Magelang, Lengger Tapeng dari Kulonprogo (DIY) dan Dolalak dari Purworejo. Adapun Gelangprojo merupakan gabungan dari kata Magelang, Kulonprogo dan Purworejo.
Advertisement
Pelaksana tugas Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Paranginangin menyebutkan tujuan diciptakan tarian Soledo Gelangprojo selain untuk mempromosikan atraksi budaya yang ada di kawasan perbukitan Menoreh, juga menggeliatkan seni budaya pemersatu di kawasan penyangga kawasan superprioritas Borobudur.
Baca juga: Pergerakan Wisman di DIY Diprediksi Sampai Desember
“Ini adalah usaha bersama. Mudah-mudahan tarian ini bisa menjadi ikon baru ketika wisatawan datang ke destinasi di Borobudur. Jadi saat wisatawan datang ke Borobudur tidak hanya naik ke candi tetapi juga mencari ilmu. Setelah launching masih didiseminasi, diperbanyak. Setiap desa wisata ada yang bisa tarikan semua ini,” katanya, dalam konferensi pers, di Borobudur, Jumat (12/8/2022).
Tari Soledo Gelangprojo akan dilaunching secara kolosal oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pada Senin (15/7/2022) di Marga Utama Candi Borobudur. Tarian ini akan melibatkan 108 penari dan 48 pengrawit (pemain gamelan) dari tiga daerah tersebut.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husein mengatakan tari soreng adalah salah satu kesenian asli Kabupaten Magelang yang sudah dipentaskan di Istana Negara pada 2019. “Soreng adalah tari keprajuritan. Saya yakin ini akan menambah atraksi budaya untuk wisatawan,” katanya.
Baca juga: Cocok! Pengunjung Bisa Menikmati Seafood Murah di Pantai Ngrenehan
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, mengungkapkan tari Soledo Gelangprojo merupakan upaya bersama untuk menyatukan spirit membangun kawasan Borobudur. “Kami menyatukan gerak langkah bersama yang direpresentasikan dalam gerak simbol yang memasyarakat. Budaya tidak lekang oleh waktu. Harapannya tari ini tidak hanya menggaung di Borobudur saja tetapi juga di tingkat nasional,” katanya.
Adapun Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan tari Soledo Gelangprojo menjadi bentuk mengemas lokalitas menjadi identitas. Tari ini karya kelompok yang di dalamnya terdapat gerak baru dan musik yang keras sehingga bisa dipentaskan meski tidak menggunakan sound system.
“Ini nanti muncul gerak-gerak baru. Nanti kalau tarian ini jadi penyambutan di tiga daerah, maka bisa dimainkan di manapun. Musiknya keras, bahkan musik tanpa tarian pun sudah bisa dinikmati. Durasi aslinya 12 menit tapi bisa dipanjangkan, di tengah ada slot untuk kibing, tetapi inti tari tidak hilang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
- Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement