Advertisement

Viral, ABG Pengamen Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayahnya. Ini Kronologi Penemuannya

Nimatul Faizah
Senin, 08 Agustus 2022 - 20:17 WIB
Jumali
Viral, ABG Pengamen Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayahnya. Ini Kronologi Penemuannya Ilustrasi permakaman - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali menemukan seorang pengamen anak baru gede (ABG), BW, 16 yang selama dua bulan tidur di makam sang ayah di perbatasan Kecamatan Sawit, Boyolali dan Sukoharjo.

Permakaman tersebut tepatnya berada di daerah Klaseman, Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Advertisement

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono mengatakan saat itu ia dan tim melakukan patroli Satpol PP di traffic light atau lampu merah Surowedanan, Boyolali.

BW mengamen dengan membersihkan kendaraan bermotor menggunakan kemoceng di lokasi tersebut.

“BW melanggar peraturan daerah nomor 5 tahun 2016 tentang ketertiban umum. Artinya ada kegiatan mengamen dengan cara sulak-sulak [membersihkan dengan kemoceng] di Surowedanan. Makanya dibawa ke kantor untuk diadakan pembinaan,” kata Tri, Senin (8/8/2022).

Kemudian berdasarkan hasil pembinaan didapati informasi bahwa BW masih di bawah umur.

Selanjutnya, Tri mengatakan Satpol PP Boyolali berkoordinasi dengan Dinsos Boyolali dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) untuk menangani BW.

Dalam rapat tersebut diputuskan untuk mengecek tempat tinggal BW di Sawit, Boyolali, pada Jumat (5/8/2022).

Saat sampai di lokasi, Tri dan tim baru tau bahwa sang anak tinggal di sebuah makam yang berada di perbatasan Sawit Boyolali dan Sukoharjo, tepatnya di daerah Klaseman, Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

“Makam itu di wilayah Sukoharjo, tapi berdasarkan kemanusiaan, artinya kami tidak bisa melihat anak di bawah umur dengan tempat tidur yang tidak layak. Maka kami putuskan untuk dibawa beserta barang-barangnya,” kata dia.

Selanjutnya, ia mengajak sang anak untuk tinggal di Rumah Singgah Dinsos Boyolali yang berada di daerah Mojosongo.

Tri mengatakan BW langsung mau saat diajak untuk tinggal di Rumah Singgah Dinsos Boyolali. Sebelumnya, BW tinggal di makam karena keadaan yang terpaksa.

“Di sini [Rumah Singgah] ada ruang aman yang istilahnya terpisah dari ODGJ [Orang dengan Gangguan Jiwa]. Jadi sementara itu dulu, dan hari ini sudah di-back up dari Pemkab untuk penanganannya, istilahnya Pemkab sudah menangani secara intensif,” kata dia.

Tri juga mengungkapkan BW juga sempat diajak jalan-jalan untuk membeli baju yang difasilitasi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Boyolali, Insan Adi Asmono dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Arief Gunarto.

Sebelumnya diberitakan, BW, yang merupakan warga asal Klaten tidur di samping makam sang ayah.

Saat siang si ABG ini mengamen dengan cara membersihkan mobil menggunakan kemoceng di sekitar traffict light atau pemberhentian lampu merah Surowedan, Boyolali. Jelang malam, dia menuju permakaman untuk istirahat dan tidur di sana.

Saat tanya mengenai alasan tinggal di areal permakaman tersebut, BW, mengaku tak ada tempat tinggal selepas mengamen. “Enggak tahu lagi mau ke mana, akhirnya ke tempat Bapak. Saya aslinya dari Karangdowo, Klaten,” ungkap BW.

Selanjutnya, saat ditanya apakah tidak merasa seram atau takut, ia menggelengkan kepala. Ia tak merasakan merinding atau takut karena itu makam sang ayah.

BW saat ini dibawa ke rumah singgah Dinsos Boyolali yang berada di daerah Mojosongo untuk dilakukan pendampingan. BW mengaku senang diajak tinggal di rumah singgah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement