Advertisement
Ada Fenomena Sturgeon Supermoon dan Hujan Meteor, Ini Tanggalnya..

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Peristiwa Supermoon akan kembali muncul pada Kamis malam (11/8/2022) pekan depan. Bernama Sturgeon Supermoon, bulan itu akan menjadi supermoon keempat sekaligus yang terakhir di tahun ini.
Sturgeon supermoon akan muncul di seberang Matahari dalam garis bujur Bumi pada 21:36 EDT – waktu Amerika dan sekitarnya. Namun, dilansir dari NASA Solar System Exploration, fenomena Sturgeon supermoon juga akan terjadi pada Jumat pagi (12/8/2022) untuk zona waktu di sebelah timur waktu EDT.
Di pekan kedua bulan Agustus itu, bulan akan tampak penuh selama sekitar tiga hari dimulai pada hari Rabu pagi hingga Sabtu pagi. Tak hanya peristiwa Sturgeon supermoon saja, planet Saturnus juga akan muncul di dekat bulan.
Pasca fenomena Sturgeon supermoon, nantinya Saturnus akan terus bergerak mendekatkan jaraknya dengan bumi dan memiliki sinar yang paling terang di tahun ini.
Baca juga: Waktu Menyaksikan Fenomena Supermoon Rusa di Indonesia
Sturgeon supermoon dilaporkan akan terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee Bulan (sebuah fenomena rutin yang terjadi setiap 28 hari sekali), yang mana akan terjadi ketika posisi bulan berada di posisi paling dekat dengan Bumi.
Fenomena supermoon dapat membuat bulan tampak 14 hingga 30 persen lebih terang daripada Bulan purnama pada apogee atau ketika bulan berada di titik paling jauh dari bumi dan sepanjang orbitnya.
Namun, Sturgeon supermoon dapat meredam aktivitas pengamatan dan fenomena langit lainnya yang juga akan terjadi di hari yang sama. Puncak bulan purnama 11 Agustus juga bertepatan dengan hujan meteor Perseids, yang umumnya dianggap sebagai salah satu hujan meteor terbaik tahun ini. Akibat Bumi melewati ekor komet 109P/Swift-Tuttle, yang membutuhkan 133 tahun untuk mengorbit Matahari.
Menurut Organisasi Meteor Internasional, hujan meteor Perseid diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Jumat malam hingga Sabtu pagi dini hari, 12-13 Agustus 2022, tetap aktif hingga 1 September.
Sekilas tentang Supermoon Sturgeon, beberapa publikasi menjadikan Sturgeon sebagai supermoon, karena ini adalah bulan purnama terdekat ketiga tahun ini.
Advertisement
Sebelumnya, Istilah ‘supermoon’ pertama kali diciptakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979. Sebuah bulan dapat dikatakan sebagai supermoon apabila bulan berada dalam 90 persen dari perigee, pendekatan terdekatnya ke Bumi.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Farel Prayoga Nyanyikan Lagu Ojo Dibandingke, Presiden Jokowi Terkekeh
- Isu Perumahan Rakyat Tak Disebut dalam Pidato Jokowi, Ketua DPR, dan Ketua MPR
- 16 Agustus Peristiwa Rengasdengklok: Soekarno-Hatta Diculik
- Rayakan HUT Jawa Tengah ke-72, Ganjar Ingatkan Nilai Perjuangan Wong Cilik
- Program Lapak Ganjar Lagi-lagi Sukses Bantu UMKM Berkembang

PT. Telkom Indonesia Resmikan Lima Bantuan Sarana Air Bersih di Kulonprogo
Advertisement

Tiket Masuk Borobudur dan Pulau Komodo Naik, Sandiaga Uno: Tidak Semua Tiket Destinasi Naik!
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele
- Ini 20 Ucapan HUT ke-77 RI dan Quotes Kemerdekaan, Bisa untuk FB, WhatsApp, dan Instagram
- Dewan Pers Safari Reformulasi 14 Pasal RKUHP, Arsul Sani: Wajib Dibahas dalam Rapat DPR
- 20 Ucapan HUT ke-77 RI dan Quotes Kemerdekaan
- Top 7 News Harianjogja.com 17 Agustus 2022
- Ini Jurus Garuda Indonesia untuk Stabilkan Harga Tiket Pesawat
- HUT ke-77 RI, Ini Harapan dari Presiden Jokowi
Advertisement
Advertisement