Advertisement
Utang Pemerintah Naik Rp121 Triliun dalam Sebulan, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Utang pemerintah naik Rp121 triliun menjadi Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022. Ternyata ini penyebab utang pemerintah melonjak Rp121 triliun dalam sebulan saja.
Berdasarkan buku APBN Kita edisi Juli 2022, jumlah utang pemerintah melonjak dari Rp7.002,2 triliun pada periode Mei 2022 menjadi Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.
Advertisement
Dengan total utang pemerintah sebesar Rp7.123,6 triliun maka rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) atau debt to GDP per Juni 2022 terkerek menjadi 39,56 persen, naik dibandingkan bulan lalu sebesar 3,88 persen.
"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis Kementerian Keuangan dalam buku APBN Kita yang dikutip, Rabu (3/8/2022).
Lantas, apa faktor yang menjadi penyebab utang pemerintah naik Rp121 triliun dalam satu bulan?
BACA JUGA: DPRD DIY Usulkan Kepala SMAN 1 Banguntapan Dinonaktifkan
Utang pemerintah per Juni 2022 dibagi menjadi dua jenis, yakni surat berharga negara (SBN) sebesar Rp6.301,8 triliun atau 88,5 persen dan pinjaman sebesar Rp821,7 triliun atau 11,5 persen.
Jika dibandingkan dengan periode Mei 2022 (month-to-month/mtm), porsi utang dari SBN mengalami lonjakan dari sebelumnya Rp6.175,8 triliun atau sebesar Rp126 triliun. Sementara itu, porsi pinjaman justru turun dari Rp826,4 triliun per Mei 2022 menjadi Rp821,7 triliun pada Juni 2022.
Lebih lanjut, utang dari SBN domestik yang tercatat pada Juni 2022 sebesar Rp4.992,5 triliun dibagi menjadi dua, yaitu surat utang negara (SUN) Rp4.092 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp900 triliun.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode Mei 2022, yaitu utang SBN Domestik Rp4.934,5 triliun dengan porsi SUN Rp4.055 triliun dan SBSN Rp879,5 triliun.
Adapun, utang SBN dalam bentuk valas tercatat sebesar Rp1.309,3 triliun, yaitu SUN Rp981 triliun dan SBSN Rp327 triliun.
Porsi utang valas mengalami lonjakan sebesar Rp68 triliun, dimana realisasi pada Mei 2022 hanya Rp1.241,2 triliun dengan porsi untuk SBN dan SBSN masing-masing Rp967,6 triliun dan Rp273,6 triliun.
Sementara itu, untuk total pinjaman hingga 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp821,7 triliun yang dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain pinjaman dalam negeri Rp14,7 triliun dan pinjaman luar negeri Rp806,3 triliun.
Utang dari pinjaman pada Mei 2022 tercatat Rp826,4 triliun yang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu pinjaman dalam negeri Rp14,7 triliun dan pinjaman luar negeri Rp811,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Hari Ini: Dari Jogja, Purworejo, dan Kebumen
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement