Advertisement
Ini Obat Cacar Monyet yang Sudah Disetujui Badan Pengawas Obat AS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Cacar monyet adalah penyakit langka yang mirip dengan cacar yang disebabkan oleh virus monkeypox.
Cacar monyet memiliki gejala seperti flu, demam, kedinginan, dan ruam yang bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk hilang.
Advertisement
Ditemukan pada tahun 1958, ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian. Menyebar melalui kontak manusia dengan hewan pengerat yang terinfeksi, tetapi kadang dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.
Ada dua jenis virus monkeypox yang diketahui, satu yang berasal dari Afrika Tengah dan satu yang berasal dari Afrika Barat. Wabah dunia saat ini disebabkan oleh jenis dari Afrika Barat yang tidak terlalu parah.
Pengobatan Monkeypox
Dikutip dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), saat ini tidak ada pengobatan khusus yang disetujui untuk infeksi virus monkeypox. Namun, ada beberapa obat antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar dan kondisi lain yang dapat membantu pasien dengan infeksi cacar monyet.
Antivirus ini meliputi: tecovirimat atau ST-246 (TPOXX), brincidofovir (Tembexa), dan cidofovir (Vistide), antivirus yang diberikan secara intravena yang digunakan untuk mengobati retinitis sitomegalovirus pada pasien dengan AIDS.
Selain itu, intravena vaccinia immune globulin (VIGIV), yang dilisensikan untuk pengobatan komplikasi dari vaksinasi cacar (vaccinia), diizinkan untuk digunakan demi mengobati cacar monyet dan virus cacar lainnya selama wabah. NIAID bekerja dalam pengembangan tecovirimat dan brincidofovir.
1. Tecovirimat (TPOXX)
Food and Drug Administration (FDA) menyetujui tecovirimat pada tahun 2018 untuk pengobatan cacar pada orang dewasa dan anak-anak. Obat tersebut telah ditambahkan ke U.S. Strategic National Stockpile untuk digunakan jika terjadi wabah. Tersedia dalam formulasi oral dan intravena. Persetujuan FDA didasarkan pada penelitian pada primata bukan manusia yang terinfeksi cacar monyet.
2. Brincidofovir (Tembexa)
FDA menyetujui brincidofovir untuk pemberian oral pada tahun 2021 sebagai pengobatan cacar pada orang dewasa dan pasien anak, termasuk neonatus berdasarkan data kemanjuran hewan (kelinci yang terinfeksi virus cacar kelinci, dan tikus yang terinfeksi virus ectromelia).
Selain bekerja pada dua obat ini, NIAID terus menyaring senyawa baru lainnya untuk menemukan kandidat antivirus potensial untuk mengobati monkeypox dan virus cacar lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Komisaris Pertamina Baru, Bambang Suswantono Miliki Harta Rp10,9 Miliar
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
Advertisement

Organisasi Pemuda Bangun Rumah untuk Warga Miskin di DIY
Advertisement

Hidden Gem di Utara Jogja, Tempat Nongkrong dengan Vibes Bali Pernah Didatangi Artis
Advertisement
Berita Populer
- Jawaban Cerdas Alam Ganjar saat Ditanya Arti Kekuasaan
- Investasi Asing di IKN Terus Digenjot, Mulai Finlandia, AS Hingga Korsel
- Polisi Periksa Yuki Kato Terkait Promosi Judi Online
- KLHK Akan Merehabilitasi Ekosistem yang Rusak Akibat Kebakaran di Gunung Bromo
- OJK Perintahkan Bank Blokir Rekening yang Terlibat Judi Online
- Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 38 Persen
- Kementan Angkat Lesti Kejora Jadi Duta Petani Milenial, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement