Advertisement

Ini Obat Cacar Monyet yang Sudah Disetujui Badan Pengawas Obat AS

Intan Riskina Ichsan
Minggu, 31 Juli 2022 - 12:57 WIB
Bhekti Suryani
Ini Obat Cacar Monyet yang Sudah Disetujui Badan Pengawas Obat AS Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA Cacar monyet adalah penyakit langka yang mirip dengan cacar yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Cacar monyet memiliki gejala seperti flu, demam, kedinginan, dan ruam yang bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk hilang.

Advertisement

Ditemukan pada tahun 1958, ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian. Menyebar melalui kontak manusia dengan hewan pengerat yang terinfeksi, tetapi kadang dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.

Ada dua jenis virus monkeypox yang diketahui, satu yang berasal dari Afrika Tengah dan satu yang berasal dari Afrika Barat. Wabah dunia saat ini disebabkan oleh jenis dari Afrika Barat yang tidak terlalu parah.

Pengobatan Monkeypox

Dikutip dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), saat ini tidak ada pengobatan khusus yang disetujui untuk infeksi virus monkeypox. Namun, ada beberapa obat antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar dan kondisi lain yang dapat membantu pasien dengan infeksi cacar monyet.

Antivirus ini meliputi: tecovirimat atau ST-246 (TPOXX), brincidofovir (Tembexa), dan cidofovir (Vistide), antivirus yang diberikan secara intravena yang digunakan untuk mengobati retinitis sitomegalovirus pada pasien dengan AIDS.

Selain itu, intravena vaccinia immune globulin (VIGIV), yang dilisensikan untuk pengobatan komplikasi dari vaksinasi cacar (vaccinia), diizinkan untuk digunakan demi mengobati cacar monyet dan virus cacar lainnya selama wabah. NIAID bekerja dalam pengembangan tecovirimat dan brincidofovir.

BACA JUGA: Pemaksaan Siswi Berjilbab Kerap Terjadi di DIY, Setara Institute Desak Pemda Lakukan Evaluasi Menyeluruh

1. Tecovirimat (TPOXX)

Food and Drug Administration (FDA) menyetujui tecovirimat pada tahun 2018 untuk pengobatan cacar pada orang dewasa dan anak-anak. Obat tersebut telah ditambahkan ke U.S. Strategic National Stockpile untuk digunakan jika terjadi wabah. Tersedia dalam formulasi oral dan intravena. Persetujuan FDA didasarkan pada penelitian pada primata bukan manusia yang terinfeksi cacar monyet.

2. Brincidofovir (Tembexa)

FDA menyetujui brincidofovir untuk pemberian oral pada tahun 2021 sebagai pengobatan cacar pada orang dewasa dan pasien anak, termasuk neonatus berdasarkan data kemanjuran hewan (kelinci yang terinfeksi virus cacar kelinci, dan tikus yang terinfeksi virus ectromelia).

Selain bekerja pada dua obat ini, NIAID terus menyaring senyawa baru lainnya untuk menemukan kandidat antivirus potensial untuk mengobati monkeypox dan virus cacar lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Beasiswa Pendidikan Diberikan untuk Siswa Gunungkidul, Dinas Pendidikan: Tidak Boleh untuk Njagong

Gunungkidul
| Selasa, 16 April 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement