Advertisement

Harian Jogja

Survei: Meski Utang Negara Bertambah, Publik Tak Ingin Harga BBM Naik

Surya Dua Artha Simanjuntak
Senin, 25 Juli 2022 - 09:27 WIB
Budi Cahyana
Survei: Meski Utang Negara Bertambah, Publik Tak Ingin Harga BBM Naik Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020 - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Mayoritas publik ingin pemerintah tidak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meski harus menambah hutang negara, sesuai hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Minggu (24/7/2022).

LSI melakukan survei nasional pada 27 Juni sampai 5 Juli 2022 dengan jumlah responden mencapai 1.206 orang. Survei mempertanyakan sejumlah isu, salah satunya kenaikan harga BBM.

Advertisement

BACA JUGA:  Tokopedia Bantu Perempuan Pelaku UMKM Memiliki NIB

Saat ditanya mengenai harga BBM, 53,3 persen reponden merasa tak terjangkau. Sedangkan 37,9 persen lainnya merasa sudah terjangkau.

“Mayoritas atau lebih banyak yang merasa harga BBM saat ini kurang terjangkau hampir di setiap kelompok demografi,” tulis kesimpulan survei.

Ketika diberi dua pilihan terkait kenaikan harga minyak dunia, 48,1 persen responden ingin pemerintah berupaya tak menaikkan harga BBM dalam negeri meski utang negara  bertambah untuk menutupi subsidi. Sedangkan 32,7 persen lainnya ingin pemerintah menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban APBN dan tidak menambah utang negara.

“Lebih banyak yang setuju agar pemerintah tetap berupaya agar tidak menaikan harga BBM meski harus menambah hutang, kecuali di kelompok etnis Madura, Betawi, kalangan pelajar, terutama di wilayah Jawa Timur dan Maluku-Papua,” simpul survei tersebut.

Sebelumnya, Presiden Jokowi blak-blakan bahwa anggaran negara untuk subsidi BBM terlalu besar. Apalagi, jelasnya, keadaan global saat ini penuh ketidakpastian akibat terus munculnya krisis.

“Sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini?” ujar Jokowi saat menyampaikan pembukaan di Rakernas II PDIP, Selasa (21/6/2022).

Meski begitu, Jokowi sadar mustahil pemerintah tak mensubsidi BBM karena ada faktor sosial-politik yang harus diperhitungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja
Baca Koran harianjogja.com

Advertisement

alt

Warga: Korban Mutilasi di Sleman Masih Hidup Pada Sabtu Pagi

Jogja
| Senin, 20 Maret 2023, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta

Wisata
| Senin, 20 Maret 2023, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement