Advertisement
Data BPS: Kemiskinan di Desa Menurun, Kota Masih Tinggi
Warga beraktivitas di permukiman yang terletak di bantaran Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/10). - ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat kemiskinan di desa menurun dan sudah lebih rendah dari kondisi sebelum pandemi Covid-19. Sementara itu, tingkat kemiskinan di perkotaan masih cukup tinggi.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan bahwa berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang berlangsung pada Maret dan September setiap tahunnya, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebanyak 26,16 juta orang. Jumlah itu mencakup 9,54 persen penduduk Indonesia.
Advertisement
Jika dilihat dari lokasinya, di pedesaan dan perkotaan, terdapat tren yang serupa bahwa tingkat kemiskinan sudah menurun dari Maret 2020, saat pandemi Covid-19 mulai merebak. Namun, penurunan tingkat kemiskinan di desa ternyata lebih mulus.
"Tingkat kemiskinan di pedesaan sudah di bawah kondisi pandemi Covid-19," kata Margo dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (15/7/2022).
Pada Maret 2022, tingkat kemiskinan di desa tercatat 12,29 persen, lebih rendah dari September 2021 di 12,53 persen. Capaian tertinggi terjadi pada September 2020 yakni 13,2 persen, sehingga terjadi tren penurunan.
Tingkat kemiskinan di pedesaan pada September 2019 berada di 12,6 persen. Artinya, kondisi pedesaan pada Maret 2022 sudah lebih baik dari tingkat kemiskinan per September 2019.
Adapun, tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2022 adalah 7,5 persen. Kondisinya memang membaik dari titik tertinggi pada Maret 2021 yakni 7,89 persen dan September 2021 di 7,6 persen.
BACA JUGA: Ini Rute Jalur Sepeda di Tol Jogja Solo
Meski demikian, tingkat kemiskinan di perkotaan pada September 2021 atau sebelum pandemi Covid-19 adalah 6,56 persen. Masih terdapat selisih hingga 0,94 persen dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
BPS menilai bahwa disparitas kemiskinan di perkotaan dan pedesaan masih tinggi. Namun, kecepatan penurunan kemiskinan di pedesaan lebih baik daripada perkotaan.
"Pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal I/2022 itu juga berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan. Sejalan lah, ekonomi membaik, kemiskinan berkurang," ujar Margo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Serangan Lalat Buah Tekan Produksi Salak Turi hingga 60 Persen
Advertisement
GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
Advertisement
Berita Populer
- JCW Soroti Alih Fungsi Lahan Pertanian di Seyegan Sleman
- ANTARA Dorong Pewarta Muda Lewat Workshop Fotografi di UGM
- Sleman Jadi Daerah Paling Rawan Narkoba di DIY
- DJ Panda dan Erika Carlina Dijadwalkan Bertemu di Polda Metro Jaya
- Ukur Produksi Sampah Warga, DLH Jogja Pasang Timbangan di 13 Depo
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Pencarian Longsor Cilacap Nyaris Tanpa Henti, 21 Hilang
Advertisement
Advertisement



