Advertisement
Data BPS: Kemiskinan di Desa Menurun, Kota Masih Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat kemiskinan di desa menurun dan sudah lebih rendah dari kondisi sebelum pandemi Covid-19. Sementara itu, tingkat kemiskinan di perkotaan masih cukup tinggi.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan bahwa berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang berlangsung pada Maret dan September setiap tahunnya, jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 tercatat sebanyak 26,16 juta orang. Jumlah itu mencakup 9,54 persen penduduk Indonesia.
Advertisement
Jika dilihat dari lokasinya, di pedesaan dan perkotaan, terdapat tren yang serupa bahwa tingkat kemiskinan sudah menurun dari Maret 2020, saat pandemi Covid-19 mulai merebak. Namun, penurunan tingkat kemiskinan di desa ternyata lebih mulus.
"Tingkat kemiskinan di pedesaan sudah di bawah kondisi pandemi Covid-19," kata Margo dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (15/7/2022).
Pada Maret 2022, tingkat kemiskinan di desa tercatat 12,29 persen, lebih rendah dari September 2021 di 12,53 persen. Capaian tertinggi terjadi pada September 2020 yakni 13,2 persen, sehingga terjadi tren penurunan.
Tingkat kemiskinan di pedesaan pada September 2019 berada di 12,6 persen. Artinya, kondisi pedesaan pada Maret 2022 sudah lebih baik dari tingkat kemiskinan per September 2019.
Adapun, tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2022 adalah 7,5 persen. Kondisinya memang membaik dari titik tertinggi pada Maret 2021 yakni 7,89 persen dan September 2021 di 7,6 persen.
BACA JUGA: Ini Rute Jalur Sepeda di Tol Jogja Solo
Meski demikian, tingkat kemiskinan di perkotaan pada September 2021 atau sebelum pandemi Covid-19 adalah 6,56 persen. Masih terdapat selisih hingga 0,94 persen dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.
BPS menilai bahwa disparitas kemiskinan di perkotaan dan pedesaan masih tinggi. Namun, kecepatan penurunan kemiskinan di pedesaan lebih baik daripada perkotaan.
"Pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal I/2022 itu juga berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan. Sejalan lah, ekonomi membaik, kemiskinan berkurang," ujar Margo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
Advertisement

Harga Ayam Potong di Bantul Naik, Pedagang Mengaku Penjualan Turun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Wamen Eddy Desak Pengesahan RUU KUHAP, Ini Alasannya
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
Advertisement
Advertisement