Advertisement
Siapkan Aplikasi Super, 24.000 Aplikasi Pemerintah Bakal Dilebur
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara "kick off" Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra - POOL
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berencana membuat aplikasi super (super apps) untuk melebur 24.000 aplikasi pemerintah yang berjalan tidak efisien.
"Bahkan di setiap kementerian dan lembaga atau pemda masing-masing mempunyai aplikasi yang berbeda di setiap subunitnya. Sangat tidak efisien," kata Johnny dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, dikutip dari tayangan Youtube Bank Indonesia, Senin (11/7/2022).
Advertisement
BACA JUGA: Tol Jogja Solo Akan Dilengkapi Jalur Sepeda, Pertama di Pulau Jawa
Menurutnya, keberadaan puluhan ribu aplikasi tersebut harus ditata ulang, salah satunya dengan menggabungkan dan mengintegrasikannya ke dalam satu aplikasi super.
Adapun dia menuturkan, nantinya aplikasi kementerian dan lembaga ini satu per satu akan dipadamkan dan dialihkan ke super app yang dinilai lebih efisien dan menghemat anggaran dibandingkan dengan yang dikeluarkan saat ini. "Puluhan triliun hematnya, kalau itu bisa dilakukan luar biasa untuk kita," ucap Johnny.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebut pihaknya berencana membangun empat pusat data berbasis government cloud.
Sebab, sanbungnya, dari 2.700 pusat data dan server pemerintah saat ini hanya 3% yang berbasis cloud. Hal itu tentu disayangkan lantaran menyulitkan dalam penyatuan data pemerintahan.
"Pembangunan pusat data ini akan mendukung kebijakan satu data Indonesia dalam program electronic government dan pengambilan keputusan berbasis data driven policy. Jadi perlu disiapkan dengan benar," imbuhnya.
Adapun untuk tahap pertama, Johnny menyebut akan membangun pusat data itu di Jakarta, Batam, IKN Nusantara, dan Labuan Bajo. Selain itu, pembangunan pusat data juga harus berbasis tiga hal mencakup potensi ketersediaan kapasitas listrik yang memadai, koneksi fiber optik, dan coolling water system.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
- Korban Tewas Akibat Serangan RSF di Sudan Capai 43 Orang
- Gempa Bumi Magnitudo 4,8 Bikin Panik Warga Tarakan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
Advertisement
Keracunan MBG Jogja, SPPG Diminta Pakai Air Galon atau PDAM
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Pengabdian UNY Ungkap Tantangan Gender di Puskesmas
- China Hapus Sejumlah Tarif Pangan AS Mulai 10 November
- Cara Aman Membersihkan Layar Laptop Tanpa Bikin Rusak
- KPK Tahan Gubernur Riau Abdul Wahid hingga 23 November
- Guru Besar UGM: Fokus Perceraian Seharusnya Pada Kondisi Perkawinan
- Terduga Pembunuh Wanita di Gamping Sleman Ditangkap di Magelang
- Real Madrid Dinilai Kurang Mengancam Saat Kalah dari Liverpool
Advertisement
Advertisement



