Advertisement
Dua Tahun Lagi, Indonesia Ditarget Swasembada Gula Konsumsi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia ditargetkan mencapai swasembada gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi pada 2024. Sejumlah strategi pun disiapkan pemerintah demi merealisasikan target tersebut.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian (Kementan) Ardi Praptomo, mengatakan pemerintah menyiapkan dua strategi untuk merealisasikan target swasembada GKP. "Yakni, melalui upaya ekstensifikasi dan intensifikasi," kata Ardi ketika menjadi pembicara dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) I Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo), Kamis (9/6/2022).
Advertisement
BACA JUGA: Nasib Ratusan Guru Honorer Lolos Passing Grade di Gunungkidul Belum Jelas
Terkait dengan strategi ekstensifikasi, dia mengungkapkan diperlukan perluasan lahan tebu seluas 75.000 hektare (ha). Selain itu, kata Ardi, batas minimum produktivitas lahan adalah 85 ton per hektare dengan rendemen 8%-8,5%.
Dalam kurun tiga tahun terakhir, kinerja lahan tebu Tanah Air dilaporkan membaik. Menurut data Kementan, terjadi peningkatan area seluas 36.000 ha selama periode 2019-2021 dari 411.000 ha menjadi 447.000 ha.
Terbaru, Kementan juga mencatat ada penambahan luas lahan tebu sebanyak 5.000 ha periode 2021 sampai dengan 2022 berjalan. Sejalan dengan tren tersebut, produksi gula di Indonesia pada 2021 juga meningkat secara tahunan.
Pada tahun lalu, produksi gula kristal putih untuk kebutuhan rumah tangga mencapai 2,35 juta ton. "Pada 2020, produksi gula untuk jenis yang sama hanya mencapai 2,13 juta ton," kata Ardi.
Tahun ini, sambungnya, pemerintah menargetkan produksi gula Tanah Air bisa mencapai 2,5 juta ton yang diharapkan bisa terealisasi dengan adanya penambahan luas lahan.
BACA JUGA: Hati-Hati! Tren Positif Covid-19 Indonesia Cenderung Naik
Kendati demikian, produksi gula kristal putih di Indonesia masih defisit dari total kebutuhan. Kebutuhan gula konsumsi di Indonesia mencapai 3,2 juta ton, sehingga ada defisit sebesar 850.000 ton.
Dia menambahkan, pemerintah melakukan intensifikasi melalui identifikasi lahan baru potensial di sejumlah lokasi hang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi gula konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement