Advertisement
Perpusnas Raih Penghargaan Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) meraih penghargaan predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman RI (ORI). Dalam penilaian tersebut, Perpusnas memperoleh nilai 81,30.
Piagam penghargaan diserahkan oleh anggota ORI, Dadan S. Suharmawijaya kepada Sekretaris Utama Perpusnas, Ofy Sofiana, di Gedung ORI, Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Advertisement
Sebagai lembaga negara yang mengawal penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia, ORI memang senantiasa mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik melalui survei kepatuhan yang dilakukan secara rutin sejak 2013.
BACA JUGA: Potret Pilu Ridwan Kamil di Tepi Sungai, Toleh Kanan Kiri Cari Sang Anak
Hasil nilai kepatuhan dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu zona hijau dengan predikat kepatuhan tinggi; zona kuning dengan predikat kepatuhan sedang; dan zona merah dengan predikat kepatuhan rendah.
Adapun Perpusnas masuk zona hijau yang merupakan kategori terbaik dalam penilaian. Berdasarkan penilaian ORI, sebanyak 12 lembaga menerima penghargaan kategori terbaik tersebut.
Pada 2021, penilaian kepatuhan dilaksanakan terhadap 587 instansi dengan rincian 24 kementerian, 15 lembaga, 34 provinsi, 416 pemerintah kabupaten, dan 98 pemerintah kota.
Wakil Ketua ORI, Bobby Hamzar Rafinus, menyatakan evaluasi terhadap hasil survei kepatuhan menemukan tantangan besar terkait dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan UU No.25/2009 tentang Pelayanan Publik, khususnya di tingkat kabupaten.
“Dari 416 kabupaten yang kami survei masih sekitar 226 berpredikat sedang dan 87 berpredikat rendah. Jadi kalau melihat kepada sasaran jangka menengah RPJMN 2020-2024, maka pekerjaan yang besar masih banyak harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah kabupaten dari kepatuhan rendah dan sedang menjadi kepatuhan tinggi,” kata dia melalui rilis, Kamis.
BACA JUGA: Rencana Pelarangan Mobil Mewah Beli Pertalite Dinilai Tak Akan Berhasil
Lebih lanjut, Bobby memaparkan dalam upaya proses penyelesaian laporan masyarakat, ORI memiliki satu standar prosedur yang berlaku di seluruh ombudsman di dunia.
Ombudsman sudah membangun mekanisme cukup panjang yang terbagi dalam tiga tahapan yakni tahap penerimaan dan verifikasi, tahap pemeriksaan, serta tahap resolusi dan monitoring.
“Alurnya adalah pelapor menyampaikan aduan atas pelayanan publik, lalu data aduan yang telah masuk diverifikasi, setelah itu dilakukan pemeriksaan dokumen, dan pada akhirnya penyelesaian aduan ditindaklanjuti dengan beberapa metode penyelesaian masalah yang ada di kami,” ucap dia.
Anggota ORI, Dadan S. Suharmawijaya, menyampaikan pada triwulan I/2022, pihaknya berupaya merespons isu terkini yakni penyelesaian laporan dan pencegahan malaadministrasi.
Pada periode tersebut, pihaknya menerima laporan atas dugaan malaadministrasi dalam pelayanan publik sebanyak 2.706 pengaduan.
“Dari jumlah pengaduan tersebut terdapat 1.766 laporan masyarakat, kemudian 893 quick response, dan 36 laporan investigasi atas prakarsa sendiri. Selain itu, terdapat 2.564 konsultasi nonlaporan dan 596 tembusan. Pada periode ini, laporan yang diselesaikan sebanyak 1.904,” jelasnya.
Penganugerahan predikat kepatuhan standar pelayanan publik merupakan wujud komitmen Ombudsman untuk terus mendorong pelayanan publik menuju era digitalisasi, komitmen untuk terus mengawal penyelenggaraan pelayanan publik di seluruh pelosok Nusantara.
Dengan melaksanakan survei kepatuhan, Ombudsman berharap peningkatan jumlah instansi yang memiliki predikat kepatuhan terbaik. Sehingga mampu mewujudkan pelayanan publik yang berbasis teknologi, transparansi, cepat, mudah dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang prima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Jenazah Kolonel Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dibawa ke Pakem Sleman Siang Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Paus Leo XIV Minta Gereja Merespons Perkembangan Kecerdasan Buatan
- Pemprov Bali Akan Menolak Pengajuan SKT Ormas Preman
- PLN Ungkap Penyebab Pemadaman Meluas di Kota Palu
- Jemaah Calon Haji 2025 Diinapkan Tak Sesuai Kloter, Ini Alasannya
- DPR RI Sorot Kecelakaan Tewaskan 11 Guru di Jalan Purworejo-Magelang
- Contraflow di Tol Jagorawi Dihentikan
- Jemaah Calon Haji di Makkah Tidak Dikelompokkan Berdasarkan Kloter Lagi, Ini Penjelasan Kemenag
Advertisement