Advertisement
Rumah Bekas Kini Makin Diminati Investor Properti
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Permintaan terhadap rumah bekas atau rumah seken, baik untuk hunian pribadi maupun investasi, terus meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian selepas dihantam pandemi Covid-19.
Pengurus Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) DKI Jakarta, Dedi mengatakan naiknya permintaan rumah seken disebabkan oleh harganya yang relatif terjangkau dibandingkan harga hunian baru.
"Pembeli umumnya membeli rumah seken yang kurang terurus untuk kemudian direnovasi. Dari segi harga ini biasanya lebih terjangkau dibandingkan rumah baru," kata Dedi kepada JIBI, Senin (30/05/2022).
Dedi memperkirakan presentase kenaikkan harga rumah seken di Jabodetabek berkisar antara 5 - 10 persen, tergantung dari lokasi dan kondisinya. Dia mengatakan kenaikan harga rumah seken utamanya dipicu oleh naiknya permintaan dari para investor.
"Sebagian besar pembeli rumah seken adalah para pemain properti. Mereka membeli rumah seken untuk direnovasi, setelah itu dijual kembali dengan harga yang lebih baik," tuturnya.
Dia memproyeksikan bahwa harga jual rumah seken yang telah direnovasi dapat naik hampir tiga kali lipat dari harga belinya.
"Sebagai contoh, rumah seken yang terletak di lokasi lama di BSD yang awalnya memiliki harga pasaran sekitar Rp375 - 450 juta, sekarang setelah renovasi dan touch up harga jualnya bisa mencapai Rp1,25 - Rp1,5 miliar," jelas Dedi.
Adapun BSD, menurut Dedi merupakan lokasi dengan permintaan rumah seken tertinggi. Kemudian disusul Bintaro, Serpong, Ampera, Bekasi, dan Pondok Cabe.
"Rumah seken di kawasan tersebut memiliki permintaan tertinggi karena didukung ketersediaan transportasi umum yang memadai," ujarnya.
Sebagai catatan, berdasarkan Flash Report April 2022 yang dikeluarkan rumah123.com, harga rumah di Jakarta, Depok, dan Bekasi mengalami kenaikan harga sebesar 0,6 persen, 0,1 persen, dan 0,8 persen secara berurutan.
Sementara itu, harga rumah di Tangerang dan Bogor turun masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,7 persen pada April 2022.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPK Yakin Menang Lawan Gugatan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
- Vaksin dan Masker Dua Alat untuk Cegah Wabah HMPV dan Influenza
- Ini Kenaikan Biaya Haji Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2015
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Gratis Mengandung Gizi Cukup Meski Tanpa Susu
- Tren Permainan "Koin Jagat", Pengamat: Tak Produktif dan Berbahaya
- BMKG Minta Nelayan Pantai Selatan Waspada Gelombang Tinggi 15-16 Januari 2025
- KPK Sita Rp350 Miliar Terkait Suap Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari
- Omzet Pedagang Kantin Sekolah Menurun Terdampak MBG, Begini Respons Kepala BGN
- KPK Panggil Plt Dirjen Imigrasi Terkait Kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
- Pemerintah Akan Tindak Tegas Pedagang Jual Beras SPHP Di Atas HET
Advertisement
Advertisement