Advertisement
Proyek Penurunan Emisi Terbesar di Dunia Ternyata Ada di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia memiliki proyek restorasi dan konservasi ekosistem hutan gambut seluas 157.875 hektare dan jadi pemilik target penurunan emisi terbesar di dunia. Proyek tersebut bernama Katingan Mentaya Project (KMP)
CEO Rimba Makmur Utama Dharsono Hartono mengatakan proyek tersebut dimulai pada tahun 2007 seiring dengan pendirian perusahaannya.
Advertisement
RMU adalah Nature-Based Solution Enterprise atau perusahaan yang berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui solusi berbasis alam) yang memulai dan mengelola Katingan Mentaya Project, sebuah pendekatan usaha restorasi dan konservasi ekosistem hutan gambut seluas 157,875 hektar di Kalimantan Tengah melalui Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH).
RMU bekerja sama dengan masyarakat serta unsur pemerintah desa di 35 desa di sekitar wilayah konsesi, menciptakan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal, meningkatkan perekonomian serta melakukan kegiatan edukasi dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang, seperti cara bertani tanpa bakar dan tanpa bahan kimia, edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan, nutrisi, kewirausahaan, serta berkontirbusi bagi pencapaian 12 tujuan UN SDGs.
BACA JUGA: Arab Saudi Larang Warganya Bepergian Ke-16 Negara Termasuk Indonesia, Ini Alasannya
KMP merupakan kegiatan konservasi terbesar di dunia ditinjau dari segi penurunan emisi karbonnya, yakni sebesar kurang lebih 7,5 juta ton CO2 per tahun selama 60 tahun masa konsesi, atau setara dengan menghilangkan emisi yang dikeluarkan oleh 2 juta mobil per tahun.
"Saat mitra bisnis saya, Rezal Kusumaatmadja, dan saya mendirikan RMU pada tahun 2007, kami punya mimpi besar untuk membangun bisnis yang agenda utamanya adalah menjaga planet kita dan ekosistem di dalamnya. Pada waktu itu, konsep Nature-Based Solution Enterprise merupakan hal yang relatif masih asing di Indonesia, dan hal tersebut membuat perjalanan kami tidak mudah," katanya, dikutip Senin (23/5/2022).
Setelah 15 tahun didirikan, program-program RMU di KMP telah membawa semakin dekat ke tujuan besar yakni mendukung pemerintah menciptakan Indonesia dan dunia yang berkelanjutan, melalui upaya untuk menanggulangi perubahan iklim melalui kerja sama dengan dengan masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lain.
Dharsono mengatakan sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, utamanya KLHK, yang telah mengizinkan dan mendukung RMU untuk mengelola PBPH restorasi ekosistem melalui Katingan Mentaya Project, sehingga secara nyata bisa berkontribusi untuk menciptakan perubahan.
KMP merupakan bukti Nature-Based Solution Enterprise dapat mendukung pemerintah untuk memerangi perubahan iklim melalui tindakan nyata yang bermanfaat bagi restorasi dan keberlanjutan ekosistem, iklim, masyarakat dan biodiversitas yang saling memengaruhi.
Chief Executive Officer PT Rimba Makmur Utama (RMU) Dharsono Hartono memperoleh anugerah 2022 Global Impact Award dari YPO (Young Presidents’ Organisation), demikian diumumkan oleh organisasi ini pada 17 Mei 2022. YPO adalah sebuah organisasi yang beranggotakan lebih dari 30.000 Chief Executive di 142 negara
Global Impact Award merupakan penghargaan tertinggi bagi anggota YPO yang dinilai memberikan dampak yang berkelanjutan dan terukur bagi masyarakat/para pemangku kepentingannya.
CEO YPO Xavier Mufraggi mengatakan yang dilakukan oleh RMU di bawah kepemimpinan Dharsono menjadi inspirasi bagi semua di YPO.
"Bukan saja menciptakan dampak positif bagi lingkungan, mereka juga berupaya mencari dan membangun solusi jangka panjang untuk masyarakat setempat, serta berupaya membangun pemimpin dan wirausaha-wirausaha baru," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement