Advertisement
Profil Hendra, Virus yang Menyebar dari Kuda ke Manusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya diatasi dan kini dunia kembali dibuat waspada dengan keberadaan dua virus baru yaitu virus hepatitis misterius dan virus Hendra (HeV).
Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban memberikan sedikit penjelasa terkait virus Hendra yang menyebabkan penyakit parah pada kuda dan juga manusia yang terinfeksi.
Advertisement
"Kenapa nama virusnya Hendra dan dari keluarga mana? HeV adalah keluarga virus Paramyxoviridae dari genus Henipavirus. Pertama kali ditemukan pada 1994 di Hendra, Brisbane, Australia. Sebab itu dinamakan Hendra," cuitnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Sabtu (21/5/2022).
Zubairi melanjutkan, inang alami virus ini adalah kelelawar pemakan buah-buahan. Secara runut, virus yang menginfeksi kelelawar itu tersisa di buah yang kemudian dimakan oleh kuda dan akhirnya menginfeksinya.
"Bagaimana manusia juga bisa terinfeksi Hendra? Kontak virus bisa terjadi saat manusia melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh kuda yang terinfeksi, seperti cairan hidung atau darah," cuit Zubairi kemudian.
Apakah bisa terjadi penularan Hendra antarmanusia? Zubairi menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada bukti penyebaran Hendra dari manusia ke manusia, maupun kelelawar ke manusia.
"Manusia hanya tertular dari kuda," ujarnya.
Kemudian, manusia yang tejangkit virus Hendra akan mengalami beberapa gejala diantaranya perdarahan, radang selaput otak, kejang-kejang, hingga edema paru.
Meskipun belum ditemukan banyak kasus manusia terinfeksi virus Hendra, namun dari data yang ada, virus ini berbahaya bagi manusia. Berdasarkan data, 7 dari 10 manusia yang terinfeksi Hendra berujung pada kematian.
"Namun infeksi Hendra pada manusia amat jarang terjadi. Enggak usah panik," kata Zubairi.
Mencegah penyebaran virus Hendra, sambungnya, adalah dengan menvaksinasi kuda yang sudah ada sejak 2012. Namun, vaksinasi untuk manusia belum tersedia.
Untuk itu, orang yang banyak bersinggungan dengan kuda atau tinggal di lokasi yang berdekatan dengan peternakan kuda harus menjaga kebersihan peternakan dan membiasakan hidup higienis, termasuk cuci tangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Suku Bunga Tinggi, Menteri PUPR Pastikan Cicilan Rumah Subsidi Belum Naik
- Perkuat Bisnis Media, AMSI Gelar Advanced Mentoring for Media Sustainability
- Rayakan Hari Jadi ke-278, Sragen Berpesta Selama 1 Bulan Penuh, Ini Acaranya
- Pansus Pasca-IKN Bidik Senayan hingga Kemayoran Jadi Aset Pemprov Jakarta
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement