Advertisement

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Masih Alami Gejala Setelah 2 Tahun

Pernita Hestin Untari
Sabtu, 14 Mei 2022 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit Masih Alami Gejala Setelah 2 Tahun Tenaga medis berkomunikasi menggunakan walkie-talkie saat merawat pasien positif Covid-19 di ruang isolasi Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Negatif dari Covid-19 tidak membuat pasien yang sempat terpapar virus terbebas sepenuhnya. Bahkan, studi terbaru menyebutkan 55% pasien Covid-19 masih mengalami gejala atau long Covid dua tahun seusai dirawat di rumah sakit (RS).

Menurut laporan di laman Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Sabtu (14/5/2020) studi yang dipublikasikan di Lancet Respiratory Medicine telag melakukan penelitian pada 1.192 pasien yang telah dirawat di RS di Wuhan, China. Penelitian tersebut dilakukan antara 7 Januari dan 29 Mei 2020. Pasien-pasien tersebut termasuk di antara beberapa orang pertama yang terinfeksi Covid-19 pertama. Wuhan diketahui tempat pertama kalinya ditemukannya kasus Covid-19.

Advertisement

Adapun usia rata-rata pasien adalah 57 tahun ketika keluar dari RS. Tim peneliti mengevaluasi kesehatan pasien-pasien tersebut pasa enam bulan, 12 bulan, dan dua tahun. Tim mencatat dan menanyai mereka tentang kesejahteraan mental dan fisik pasien.

Enam bulan pasca infeksi Covid-19, 68 persen pasien mengaku masih mengalami setidaknya satu gejala Covid-19. Dua tahun kemudian, 55 persen mengaku masih mengalami gejala ringan, kelelahan atau kelemagan otot menjadi yang paling umum. Bahkan, 11 persen pasien mengaku tidak dapat bekerja setelah dua tahun terpapar.

Dari penelitian tersebut, tim peneliti menemukan bahwa orang dengan long covid memerlukan tindak lanjut selama beberapa tahun mendatang, karena mereka mungkin dapat mengelola dampaknya terhadap kondisi kesehatan mereka dengan baik setelah pandemi mereda.

Penulis utama dalam penelitian tersebut, Prof Bin Cao, dari rumah sakit Persahabatan China-Jepang mengatakan ada kebutuhan yang jelas untuk memberikan dukungan berkelanjutan kepada sebagian besar orang yang pernah menderita COVID-19.

"Dan untuk memahami bagaimana vaksin, perawatan yang muncul, dan variannya. mempengaruhi hasil kesehatan jangka panjang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement