Advertisement
Indomie: Dilarang di Mesir, Populer di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Otoritas Mesir telah melarang beberapa varian Indomie karena dianggap berbahaya. Namun sebaliknya, mi instan ini justru populer di Indonesia.
Varian Indomie paling popular di Indonesia adalah Mi Goreng, Mi Rasa Soto dan Mi Kari. Ketiga varian itu memiliki komposisi yang berbeda dikarenan penggunaan bumbu yang khas.
Advertisement
Misalnya, komposisi pada Indomie Goreng adalah tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil, pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ).
Adapun bumbu yang digunakan adalah Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, perisa identik alami ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Pantotenat). Minyak nabati dan bawang merah serta kecap manis mengandung sulfit, air.
Lalu, Indomie Soto menggunakan komposisi tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap, pengatur keasaman, mineral (zat besi) , pewarna (tartrazine Cl19140), antioksidan (TBHQ). Bumbu yang dipakai adalah garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih, bubuk lada, perisa sapi, bubuk susu, vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam folat, Pantotenat), dan bubuk cabe. Serta ditambah dengan minyak sayur dan bumbu soto.
Terakhir, Indomie rasa kari memakai tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ).
Serta ditambah dengan garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), ekstrak kari, bubuk bawang putih, perisa ayam, bubuk lada, rempah-rempah, vitamin (A,B1, B6, B12, niasin, asam folat, pantotenat) dan bubuk cabe. Terakhir adalah minyak sayur, bumbu kari, dan bawang goreng.
Di sisi lain, Otoritas Keamanan Pangan Mesir telah menginstruksikan Indomie Egypt (Indomie Mesir) untuk menarik sebagian produknya dari pasar Mesir dalam waktu 48 jam.
Pasalnya, otoritas di Mesir menyebutkan produk-Indomie di negara tersebut tidak aman untuk konsumsi masyarakat. Ada beberapa jenis produk mi instan dari Grup Salim ini yang dinilai tidak aman dikonsumsi.
Dalam pengumuman yang dikeluarkan pada Selasa (26/4/2022) waktu setempat, Otoritas Keamanan Pangan Mesir menyebutkan produk mi instan dengan varian rasa ayam dan sayuran, dan juga mi intan dengan sambal kemasan di dalamnya, tidak layak untuk konsumsi.
Ahram Online sebagaimana dikutip Arabnews, Sabtu (30/4/2022), menyebutkan tes keamanan pangan memperlihatkan sambal kemasan dalam Indomie dan varian rasa ayam dan sayuran mengandung residu yang berbahaya.
“Cabai dalam kemasan dan varian rasa ayam dan sayuran mengandung aflatoxin dan residu pestisida yang kuantitasnya melampaui batas aman,” tulis laporan pemberitaan tersebut.
Selain ketiga jenis tersebut, sebagian besar mi instan merek Indomie terdeteksi aman untuk konsumsi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
- Parpol Ramai-Ramai Siap Tampung Kaesang Pangarep
- DPR Sentil Kinerja BPKH terkait Usulan Kenaikan Biaya Haji
- Masih Dikaji, Garuda Belum Terapkan Tarif Penerbangan Haji 2023
- Video Youtube Pertemukan Kembali Orang yang Kabur ke Pasar Kepek Bantul Selama 25 Tahun karena Takut Disunat, Ini Kronologinya
- Jokowi dan Ma'ruf Amin Beri Penjelasan Terkait Biaya Haji yang Diusulkan Naik
Advertisement

Sedang Marak di Indonesia, Begini Tips Agar Anak Terhindar dari Penculikan
Advertisement

Menengok Lava Bantal, Destinasi yang Dahulu Hanya Jadi Objek Penelitian Mahasiswa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat 27 Januari 2023: Wates dan Wonosari Kena Giliran
- Puncak DBD di Indonesia Diprediksi pada April dan Mei 2023
- Kejar Pertumbuhan Pelanggan Baru, XL SATU Hadirkan Paket Mulai Rp276 Ribu
- Jalur Pantai Selatan Disiapkan Jadi Alternatif Pantura saat Lebaran 2023
- 43,76% Masyarakat Belum Daftar Ulang Kendaraan, Ini Bahayanya..
- Presiden Ukraina Kini Minta Bantuan Pesawat dan Rudal kepada NATO
- Menkes Akan Lobi WHO untuk Cabut Status Pandemi Covid-19
Advertisement
Advertisement