Advertisement
Regenerasi dan Modernisasi, Cara Hadapi Tantangan Pertanian

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG — Pertanian di Kabupaten Magelang menghadapi banyak tantangan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan upaya regenerasi petani dan modernisasi alat pertanian guna meningkatkan daya saing produk hasil pertanian di wilayah ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan menyebutkan sejumlah tantangan yang dihadapi pertanian saat ini di antaranya alih fungsi lahan dari dari pertanian menjadi nonpertanian.
Advertisement
"Tenaga kerja juga mengalami kelangkaan. SDM [Sumber Daya Manusia] di sektor pertanian saat ini semakin nonproduktif, langka dan mahal," jelas Romza, Senin (25/4/2022).
Pergeseran iklim global juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dari sisi pertanian. Kondisi ini diperparah dengan ketidakpastian harga produk pertanian dan peluang pasarnya. Dari berbagai tantangan tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan upaya dengan modernisasi alat pertanian yang akan memberikan nilai lebih berupa efisiensi biaya produksi, kecepatan waktu dan peningkatan mutu produk pertanian.
"Kami memberikan bantuan seperti mesin pertanian dan sarana prasarana lain," jelas Romza.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan juga erus mendorong kaum muda untuk menjadi petani dengan sebutan petani milenial. Menurutnya, di era teknologi 4.0 ini, petani milenial memiliki peluang mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital.
Romza menambahkan, Kabupaten Magelang yang dikelilingi lima gunung besar yakni Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing dan Andong membuat tanahnya berpotensi untuk pertanian, mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Saat ini, 70% penduduk Kabupaten Magelang menjalankan usaha pertanian.
Pendiri Sekolah Tani Milenial, Rayndra Syahdan Mahmudin mengungkapkan dirinya terus memotivasi kaum milenial untuk menjadi petani dengan cara mendirikan Sekolah Tani Milenial. Petani asal Semen, Trenten, Candimulyo ini telah memiliki lebih dari 2.000 petani binaan yang merupakan generasi muda. Mereka diajari budidaya produksi sampai pascapanen bahkan akses modal ke perbankan.
"Kami juga melakukan modernisasi alat pertanian. Dengan SDM di sektor pertanian yang semakin tidak produtif, maka harus diimbangi dengan SDM yang mumpuni," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement